Ternyata Ini Penyebab Rendahnya Kunjungan ke Obyek Wisata Situ Gede

TAIKMALAYA|PELITA ONLINE| Pejabat pungsional (Japung) dari Dinas Pariwisata Kota Tasikmalaya, Dudi mengemukan beberapa alasan yang menyebabkan rendahnya pengunjung ke obyek wisata Situ Gede berbagai masalah turut mempengaruhi yang membuat pendapatan dari sektor retribusi wisata rendah.

Rendahnya pengunjung ke obyek wisata Situ Gede ini berpengaruh pada target pendapatan sebesar Rp. 156 juta/tahun, ujar Dudi kepada Pelita Online ditemui di pos jaga retribusi, Selasa (17/5).

Saat memberikan jawaban terhadap capaian target, Dudi mengatakan angka kujungan setelah dua tahun terakhir ini ditutup dampak dari Pandemi Covid-19 ini dirasahkan belum maksimal sangat sepi dikisaran sekitar 500 orang pengujung saja sebelum dan setelah hari Raya Idul Fitri 2022 ini. Itu pun hanya disaat weekend, terang Dudi.

Rendahnya kunjungan ke obyek wisata Situ Gede ini menurut Dudi karena penyebabnya ada beberapa faktor seperti rusaknya jalan dalam kawasan situ disamping sering menyusutnya debit air di Situ Gede.

Untuk pendapatan retribusi wisata dari Situ Gede, Dudi mengatakan pihaknya sebagai pengelola pendapatan di Situ Gede tidak dapat memastikan di tahun 2022 sekarang ini akan mencapai target.

Namun meski demikian, Dudi mengakui kalau pihaknya di dalam triwulan satu tahun 2022 ini sudah dapat menekan pada angka seperempatnya dari nilai target sebesar Rp. 156 juta/tahun.

Mencapai pendapatan maksimal sesuai target bisa saja, dengan catatan maksimalkan juga beberapa faktor yang menjadi kendalanya tadi, tukas Dudi menjawab pertanyaan.

Selain itu, yang sangat mempengaruhi capaian pendapatan adalah banyaknya jalan tikus untuk dapat masuk ke kawasan Situ Gede ini. Yang menurutnya terdapat 7 jalan tikus, tandas Dudi lagi.

Padahal untuk biaya masuk relatif cukup murah, hanya Rp. 5000/orang, itu di luar kendaraan parkir. Ungkap Dudi.

Parahnya lagi, selain jalan tikus juga banyaknya kendaraan Tayo yang masuk secara ilegal dari jalan yang ada di bagian selatan mempengarihi juga pada pendapatan retribusi, jelas Dudi mengakhiri pembicaraan.|tommy riyaldi|

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *