TASIKMALAYA|Pelita Online|Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) dalam wilayah kerja Kantor Cabang Dinas Wilayah XII Provinsi Jawa Barat (Jabar) sudah dimulai. Untuk jenjang SMA dan SMK tahun 2022 ini jumlahnya ada sedikit kenaikan.
“Contoh kecil PPDB SMK Negeri Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya. Untuk tahap pertama saja jumlah pendaftar mencapai 1.080 sedangkan yang diterima baru 408 dari kuota 900″, kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Wilayah XII Provinsi Jabar Dr. Abur Mustikawanto, M.Ed saat diwawancara Pelita Online, Rabu (22/6/2022).
Itu dilihat hasil survey hari ini di SMK Rajapolah. Nah, yang tahap dua biasanya jalur zonasi untuk mengakomodir masyarakat sekitar”, ucap dia menambahkan.
Abur mengungkapkan, disisi lain kenaikan itu karena ada beberapa sekolah dalam tahun ini ada yang penambah ruang kelas baru, meski hanya satu dua ruangan kelas saja diberapa sekolah.
Ia juga menjelaskan dalam pelaksanaan PPDB tahap pertama ada beberapa evaluasi yang mesti dilakukan, misalnya yang mengambil jalur prestasi, itu nanti di upload dan cek lagi nilai rapot nya.
Namun semuanya sesuai dengan porpoint, karena PPDB semuanya tersentralisasi di Disdik Jabar, karena menggunakan sistem yang untuk tahap satu, ucapnya.
Masih kata Abur, tahun ini dalam wilayah kerja KCD Pendidikan Wilayah XII Provinsi Jabar sebanyak 305 sekolah yang terdiri dari sekolah negeri dan sekolah swasta yang menyelengarakan penerimaan siswa baru.
Diantaranya untuk wilayah Kabupaten Tasikmalaya sebanyak 14 SMK Negeri, 18 SMA Negeri dan 2 SLB Negeri. Sedangkan untuk sekolah swasta 122 SMK, 50 SMA dan 13 SLB.
Selanjutnya untuk Kota Tasikmalaya, 4 SMK Negeri, 10 SMA Negeri dan 1 SLB Negeri. Sementara untuk swasta 47 SMK, 17 SMA dan 5 SLB.
Adapun untuk kuota penerimaan siswa baru, khususnya sekolah negeri. Kabupaten Tasikmaya
sebanyak 5.252 SMA dan 4.988 untuk SMK.
Sedangkan untuk Kota Tasikmalaya, yang juga sekolah negeri sebanyak 3.722 SMA dan 2.835 untuk SMK.
Diakuinya, dalam proses pelaksanaan PPDB tahun ini, secara prinsip sudah sangat siap. Baik wilayah Kabupaten Tasikmalaya maupun Kota Tasikmalaya, karena semuanya
shackle internet.
Sekarang harapannya, bagaimana caranya anak-anak yang lulus dari SMP, MTs dapat sebanyak-banyaknya bisa tertampung. Begitu juga dengan anak-anak yang berkebutuhan khusus dan anak-anak yang ekonomi orang tuanya bener benar di bawah.
Karena kalau diserap, angka partisipasi murni akan naik perkapitanya. Otomatis, ekonomi disitu greadnya tinggi, terang Abur yang kali ketiganya ini kebagian urusan PPDB dalam kapasitasnya selaku Kepala KCD Pendidikan Wilayah XII Provinsi Jabar. |tommy riyaldi|