Kemasan Pencitraan Bupati Cianjur Pindah Ngantor Ke Kantor Desa| Catatan Man Suparman

Bupati Cianjur, Jawa Barat, H Herman Suherman sejak tiga bulan terakhir ini, pindah ngantor ke kantor desa. Kantor bupati di Pendopo Kabupaten Cianjur, dibiarkan kosong.

Pindah ngantornya orang nomor satu di daerah yang terkenal dengan langgam Cianjuran itu, bukan karena kantornya di lingkungan Pendopo banyak tikus atau banyak kecoa, tapi karena ada kegiatan atau program yang namanya Desa Manjur.

Apa itu, Desa Manjur. Desa Manjur yang dimaksud, yaitu Desa Mandiri, Maju dan Relegius. Sebuah program selangit dan melangit. Tapi tak apalah slogan itu, untuk menuju terwuiudnya masyarakat desa yang sejahtera lahir bathin.

Dalam kegiatan Desa Manjur ini, tiga hari dalam seminggu  yaitu setiap hari Selasa, Rabu dan Kamis, Bupati memboyong para kepala dinas,  kepala bagian, pejabat badan usaha milik daerah (BUMD) dan para stafnya, dan pihak-pihak terkait lainnya, ngantor sehari di tiap desa yang menjadi sasaran Desa Manjur.

Di desa itu, bupati bersama para kepapa dinas, kepala bagian dan BUMD memberikan pelayanan kepada masyarakat secara gratis seperti pelayanan pembuatan dokumen adminduk berupa eKTP, KK, Akta Lahir, pelayanan kesehatan, perizinan usaha, dan lainnya.

Apa sasaran atau target dibalik Desa Manjur ini, boleh jadi target politiknya untuk kembali meraih kekuasaan dua periode menjadi Bupati Cianjur. Bau kampanye dan lekat pencitraan tak terbantahkan. Itulah barangkali manuver untuk kembali meraih kekuasaan dengan kemasan Desa Manjur yang tengah digenjot oleh bupati. (Penulis wartawan Harian Umum Pelita 1980 – 2018/Pelita Online).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *