TASIKMALAYA|PELITAONLINE| Dilaksanakan di Kampus Umtas, wilayah Gobras, Kec.Tamansari, Kota Tasikmalaya,
puluhan peserta sasaran mengikuti program Pelatihan Bantuan Hidup Dasar Kegawatdaruratan, Rabu (24/11/2021).
Dipelopori dua orang dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (Umtas) serta melibatkan empat mahasiswa keperawatan FIKes Umtas, PKM Hibah Riset Muhammadiyah Batch V Tahun 2021 ini, bertajuk “Pelatihan Bantuan Hidup Dasar bagi Organisasi Otonom (Ortom) Muhammadiyah di Kota Tasikmalaya”.
Adapun pelaksanaannya bekerja sama dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Tasikmalaya. Peserta pelatihan asal Ortom Muhammadiyah, terdiri Pemuda Muhammadiyah, Nasyiatul Aisyiyah, Ikatan Pelajar Mahasiswa dan Mahasiswa Muhammadiyah, Tapak Suci Putra Muhammadiyah, serta Hizbul Wathan yang setiap Ortom mendelegasikan terdiri dari lima orang.
Ketua tim PKM, Ida Rosidawati M.Kep menerangkan, materi utama dalam pelatihan ini pada peserta antara lain bantuan hidup dasar sejak berupa materi hingga praktik, hingga mereka memiliki kesadaran terhadap penurunan angka kematian “free hospital”.
Mendorong peran serta masyarakat dalam pertolongan pertama terhadap masalah-masalah kesehatan. Bersedia memberikan informasi dan memahami dalam melakukan pertolongan pertama kepada korban yang membutuhkan.
Sempat dikemukakan Ida juga latar belakang digelarnya PKM, berkenaan kejadian kegawatdaruratan medis yang tidak bisa diprediksi, dan tentunya membutuhkan pertolongan segera. Keterlambatan penanganan dapat berakibat kecacatan fisik atau bahkan sampai kematian.
Kondisi seperti itu memerlukan penanganan gawat darurat yang tepat dan segera. Sehingga pertolongan pertama pada korban (pasien) dapat dilakukan secara optimal. Tak jarang kejadian kondisi gawat darurat ditemukan masyarakat “awam” medis sebelum petugas kesehatan.
“Kondisi ini menjadi tanggungjawab bersama, khususnya Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan PDM sebagai organisasi yang menaruh perhatian pada pelayanan kesehatan pada masyarakat”, sambungnya.
Melibatkan beberapa pemateri, metoda PKM menerapkan pendekatan “participatory learning and action” (PLA). Kemudian prinsip PSP (pengetahuan, sikap, praktek). Prinsip pembelajaran yang menekankan bahwa transfer Iptek dimulai dengan transfer “knowledge”, perubahan persepsi atau sikap, dan mengadopsi lewat praktek.|TOM|