PPK 2.3 Pacu Pekerjaan Pembangunan Ditengah Musim Penghujan

SUKABUMI|PELITA ONLINE| Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah II Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2022 ini sudah mulai melaksanakan pembangunan jalan nasional ruas Bagbagan-Jampangkulon-Tegalbuleud yang menjadi Pembuat Komitmen (PPK) 2.3.

Namun disesalkan, tumpukan material proyek berupa batu, pasir dan mesin manual untuk pengolahan semen itu, hampir berada di setengah badan jalan.

“Sudah beberapa hari terakhir kondisi jalan seperti ini. Jika hujan jalanan ini menjadi becek dan licin. Khawatirnya jika malam hari pengendara sering tak sengaja melindas tumpukan tanah hingga mereka terjatuh,” jelas M. Tandi (33), warga Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi kepada pelitaonline.co.id, Jum’at (25/2/2022).

Selain penyempitan badan jalan, sambung M. Tandi, tumpukan tanah galian dan material proyek yang akan digunakan untuk membuat drainase dan Tembok Penahan Tanah (TPT) dinilai membahayakan pengendara, terlebih pada malam hari. “Seharusnya, material tanah galian itu tidak boleh menumpuk di badan jalan dalam waktu lama. Karena dapat menyebabkan kemacetan serta kecelekaan lalu lintas. Terlebih di musim penghujan sekarang ini,” katanya.

Sementara hasil pantauan pelitaonline.co.id, Jum’at 25 Februari 2022 di ruas Bagbagan-Jampangkulon-Tegalbuleud pekerjaan minor yang didominasi oleh pembuatan saluran draenase dan TPT tersebut tersebar dibeberapa titik.

MENYEMPIT: Kondisi bekas tanah galian dan bahan material alami penyimpitan tikungan jalan di salah satu titik ruas Bagbagan-Jampangkulon-Tegalbuleud.

Menanggapi pacu pekerjaan ditengah musim penghujan pada Satker PJN Wilayah II Jabar khususnya dalam wilayah kerja PPK 2.3. Ketua Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Republik Indonesia (LPPNRI) Burhanudin cukup mengapresiasi PPK 2.3 mengambil langkah cepat dalam pelaksanaan pembanguan tahun anggaran 2022 tersebut.

Akan tetapi, pihak PPK hendaknya lebih fokus juga terhadap lubang jalan yang tersebar di sepanjang ruas Bagbagan-Jampangkulon-Tegalbuleud. “Sampai saat ini masih berlubang dan mengintai pengendara yang lewat,” tandas Burhanudin.

Berdasar pantauan LPPNRI, kondisi jalan terlihat berlubang dan beberapa di antaranya tergenang air itu dipekirakan lubang lama. Hal ini dapat diyakini dengan kondisi diameter lubang ada yang mencapai 1 meter dengan kelaman 5 sampai 7 cm.

Burhan berharap, agar puluhan lubang lama maupun lubang jalan yang baru bermunculan itu kembali diperbaiki sehingga arus lalu lintas dan keamanan para pengguna jalan kembali terjamin dengan baik saat melintas.

“Ya diperbaiki juga lah, masa baru diperbaiki sudah rusak kembali. Padahal baru beberapa bulan diperbaikinya,” imbuh Burhan saat disinggung hasil pekerjaan 2021 oleh PT. Arimbi Putrijaya sudah ada ditemui alami kerusakan.

Jadi sekali lagi saya berharap, disamping saat ini pihak PPK telah memulai pekerjaan minor yang selanjutnya akan digarap PT. Bina Infra di 2022 sekarang ini, juga yang tak kalah penting pihak PPK jangan sampai abay terhadap hasil pekerjaan 2021, tegas Burhanudin.

Sampai berita ini diturunkan, kali ketiga pelitaonline.co.id mengunjungi kantor PPK 2.3 di wilayah Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Namun jangankan Mochamad Azis ST MT yang diketahui selaku PPK 2.3, staf PPK pun tak berhasil ditemui. |tommy|

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *