BANDUNG,| Pelita Online|- Didalam kehidupan bermasyarakat, ada filosofi unik yang terjadi, terutama di sebagian besar masyarakat suku Sunda.
filosofi yang sangat mendasar dan umum yang diketahui oleh sebagian masyarakat tersebut, berbunyi “Hidup adalah Udunan,”
Udunan, dalam pengertian masyarakat luas di Indonesia adalah patungan.
Di lapisan masyarakat suku Sunda, istilah udunan tentu akan sulit untuk menemukan orang yang tidak mengetahuinya, karena setiap ada kegiatan, baik kegiatan dilingkungan tetangga atau keluarga kata udunan sering terlontar. Rasa kebersamaan dan persaudaraan yang tinggi sebetulnya menjadi pondasi akan lahirnya sifat udunan ini
Di lingkungan RT/RW misalnya, kita akan menemui kelompok masyarakat yang selalu mempelopori kegiatan atau program lingkungan lainnya. Apa itu kegiatan 17 Agustusan, Halal Bi Halal, atau kegiatan lainnya yang berkaitan dengan tingkat kesosialan masyarakat, udunan sudah pasti menjadi dasar utama guna untuk memperlancar sebuah kegiatan.
Seperti dilingkungan RT 07 RW 10 Komplek Perumahan Riung Bandung Keluarahan Derwati Kecamatan Rancasari Kota Bandung, kata “Udunan” sudah sangat familiar. Viral-nya kata udunan ini, berawal dari salah seorang tokoh masyarakat RW 10, sebut saja namanya Asep Drajat. (Beliau ini red) adalah seorang polisi aktif yang saat ini masih bertugas di Polrestabes Bandung.
Pak Asep, begitu warga masyarakat menyapanya, bapak dari dua orang anak, dan suami dari Yunda Ningsih, yang juga seorang polisi aktif ini, setiap ada kegiatan selalu menjadi motor penggerak pencetus ide. Soal donasi jangan ditanya, pa Asep lah yang selalu menjadi peran urama. Baik fasilitas peralatan, maupun materi semuanya dapat diatasi.
Banyak kegiatan yang sudah terlaksana, termasuk program pembangunan linglungan, Asep Drajat, tidak pernah absen untuk menyumbang. Seperti kegiatan Halal Bi Halal yang kita gelar pada Sabtu malam minggu tanggal 21 Mei 2022, kemarin,
Demi kebersamaan dan kesoliditasan warga, Asep, selalu mengusulkan kepada masyarakat apapun program dan kegiatannya agar tetap udunan. Karena kata Asep, Hidup adalah udunan.” Meskipun dapat ditanggulangi oleh seseorang tapi udunan adalah jalinan kebersamaan yang kuat,” paparnya.(cak)