TASIKMALAYA|Pelita Online|Menanggapi kering kerontangnya saluran irigasi hingga berdampak pada meruginya para pembudidaya ikan di Kelurahan Parakannyasag, Kecamatan Indihiang di Kota Tasikmalaya
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya, Drs H Tedi Setiadi S.Pd, M.Pd, memberikan solusi agar semua yang berkepentingan akan air dari saluran irigasi tersebut diharapkan agar urunrembug dan duduk bersama antara pihak.
“Ini harus diurunrenbugkan oleh semua pihak yang tentunya harus dipasilitas oleh pihak Kelurahan setempat”, ungkap H. Tedi saat diwawancara oleh Pelita Online diruangan Bidang Perikanan Dinas Pertaian dan Perikanan Kota Tasikmalaya, Kamis (23/07/2020) sore hari.
Kalaupun besok Jum’at 24 Juli 2020 ada rapat antara pihak kelompok tani dan PPL diwilayah tersebut, itu satu kesempatan untuk sekalian memusyawarahkan terkait pembagian air, dan kalau bisa dihadiri juga oleh pihak kelurahan, tandas H. Tedi.
Terkait kebutuhan air untuk lahan pertanian dan budidaya ikan untuk saat ini, di Kota Tasikmalaya sudah memasuki tingkat siaga. Namun meski demikian, sudah banyak para kelompok2 tani menyiasatinya dengan melakukan inovasi dengan sistem perpompaan, seperti hal nya di daerah Kecamatan Cibereum dan banyak daerah lainnya, ujar H. Tedi sembari menunjukan beberada data dari telepon cellularnya terkait inovasi petani di Kota Tasikmalaya yang telah melakukan dengan sistem perpompaan dalam mendapatkan air.
Mengenai adanya kerugian kematian ikan dampak dari kasaatan (kekeringan) yang dialami oleh Poktan Tani Organik Mandiri (TOM) silahkan koordinasikan dengan Kabid Perikanan ibu Fria Hayatinnufus, S.PI, MP melalui prosedur pengajuan yang sebenarnya, tapi beliau sedang tidak ada ditempat, ujar H. Tedi menyarankan. (ToM)