Beri Rekomendasi PPDB, Dadang Supriatna Minta Maaf pada Disdik Jabar dan Pihak Sekolah

BANDUNG| Pelita Online | Anggota DPRD Jawa Barat asal Partai Golkar, Dadang Supriatna, meminta maaf karena telah memberikan surat rekomendasi untuk meloloskan seorang calon siswa dalam PPDB di SMKN 4 Kota Bandung.

Dadang mengaku jika dirinya khilaf telah memenuhi permintaan orangtua seorang peserta PPDB SMKN 4 Kota Bandung agar anaknya diloloskan.

“Menindaklanjuti informasi yang beredar terkait surat rekomendasi siswa berkop DPRD Jabar, saya Dadang Supriatna, anggota Komisi V DPRD Jabar menyampaikan permohonan maaf kepada semua pihak atas kealpaan yang saya buat,” ujar Dadang melalui pesan singkat kepada wartawan, Jumat (12/6/2020).
Menurutnya, surat rekomendasi tersebut tidak dimaksudkan menyalahgunakan wewenang sebagai anggota DPRD. Surat tersebut dibuat karena orangtua peserta PPDB SMKN 4 Kota Bandung yang meminta.

“Kepada pihak Disdik Jabar maupun pihak sekolah, saya mohon surat itu diabaikan karena sejak awal saya tidak bermaksud mengintervensi penerimaan siswa pada PPDB yang sedang berjalan,” papar anggota dewan yang akrab disapa Kang DS ini.
“Semoga kejadian ini menjadi pelajaran bagi saya bahwa ternyata berniat berbuat baik pun harus tetap memperhatikan aturan dan norma yang ada di masyarakat. Sebagai manusia biasa, saya sangat menyadari tak bisa luput dari kesalahan dan kealpaan,” imbuhnya.

Menanggapi pernyataan maaf anggota DPRD Jabar, Dadang Supriatna, yang mengaku telah khilaf memberi rekomendasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020, Ketua Forum Aksi Guru (FAGI), memberikan tanggapannya.
“Bagus Pak Dadang. Ditunggu oknum anggota DPRD lainnya, baik kota/kabupaten yang melakukan perbuatan yang sama untuk minta maaf ke masyarakat,” kata Iwan dalam cuitan facebooknya, Jumat (12/6/2020), yang tayang pukul 16.55 WIB.

Iwan mengungkapkan, sementara Kepsek (kepala sekolah, Red,-) yang sudah laporan ke FAGI ada 5 oknum anggota dewan, rekom titip siswa ke sekolah-sekolah di Bandung.
Menanggapi status Iwan Hermawan itu, salah seorang pengguna facebook atas nama Wini Mandalalia memberi tanggapan.

“Semoga ada keberanian dari kepsek untukmengungkapkan siapa saja pejabat yang ngirim surat “ketebelece”. Jangan takut jabatan dicopot, yang harus diperhatikan adalah kejujuran dalam hal apa pun,” ungkapnya penuh harapan. (harie/cak)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *