SUMEDANG||Pelita Online||,- Kecelakaan bus di Subang, Jawa Barat memunculkan beragam wacana dan polemik. Di satu pihak ada yang meminta kegiatan study tour dilarang, ada juga yang meminta agar dibatasi atau tetap berjalan dengan beberapa catatan.
Salah satunya adalah Penjabat (Pj) Gubernur Jabar, Bey Machmudin melalui Surat Edaran (SE) Nomor 64/PK.01/Kesra, tentang pelaksanaan tur sekolah atau study tour, mengimbau para kepala daerah (Bupati/Wali Kota) untuk memperketat izin study tour di wilayah masing-masing.
Namun sepertinya, SE tentang pelaksanaan kegiatan study tour yang menghimbau para kepala daerah untuk memperketat pelaksanaan study tour seakan tak digubris oleh berbagai pihak, baik oleh kepala daerah maupun oleh pihak sekolah.
Sebagaimana diketahui, baru-baru ini ratusan siswa/siswi SMA Negeri 3 Sumedang, Provinsi Jawa Barat (Jabar) telah melaksanakan kegiatan study tour ke Provinsi Bali dan Yogjakarta.
Hal itu cukup dibenarkan Yana Mulyana selaku Ketua Komite SMAN 3 Sumedang, melalui telepon cellullarnya, ia menerangkan bahwa agenda study tour di sekolah tersebut sudah terencana sejak tahun 2023 lalu.
“Wacana study tour itu, berawal dari keinginan dari siswa-siswi kelas XI SMAN 3 Sumedang, yang disampaikan melalui Wakasek bidang Kesiswaan,” ujar Yana saat dihubungi melalui sambungan cellullar, Jumat (21/6/2024)
“Berdasarkan hal itu, kami selaku Komite Sekolah menindaklanjutinya, tentu saja dengan melakukan rapat pembahasan terlebih dahulu, salah satunya dengan cara mengadakan kuisioner kesemua siswa kelas XI,” kata Yana, menambahkan.
Dari hasil kuisioner tersebut lanjut dia, mayoritas siswa ingin study tour ke Bali dan sebagian ada yang ingin ke Yogjakarta. Kemudian disikapi secara intensif, pihaknya pun (komite sekolah-red) melakukan rapat guna membahas hal-hal teknis terkait keinginan para siswa tersebut.
“Agenda rapat pun kami lalukan per kelas dengan mengundang perwakilan siswa, panitia pelaksana, Kepala Sekolah, Dewan Guru, dan tentunya para orangtua/wali siswa,” ujarnya.
Kesimpulannya kata Yana, acara study tour disepakati dan dilaksanakan di dua daerah yakni di daerah Bali dan Yogjakarta. Tercatat sebanyak 211 siswa SMAN 3 Sumedang dari kelas XI, ikut study tour tersebut.
“Selain para siswa tersebut, tentunya kami pun melibat para guru-guru di sekolah untuk menjadi pendamping/pembimbing bagi siswa dalam memperoleh edukasi/pengetahuan saat kegiatan study tour tersebut,” terang Yana.
Adapun soal teknis lainnya, seperti soal biaya akomodasi perjalanan dan armada atau pihak travel yang membawa rombongan study tour tersebut telah dilakukan berbagai macam kajian.
Hal itu kata Yana, sebagaimana himbauan melalui SE dari Pj Gubernur Jabar, pasca insiden kecelakaan yang terjadi di jalan kawasan Ciater, Subang, beberapa waktu lalu. “Tentu semua point-point dalam SE tersebut telah kami patuhi,” ucapnya.
“Adapun biaya akomodasi perjalanan study tour sesuai kesepakatan dalam rapat dengan sebesar Rp 2.900.000/siswa,” terang Yana.||tommy riyaldi||