SUBANG||Pelita Online||,- Infrastruktur jalan memiliki peran penting dalam mendukung mobilitas masyarakat. Guna menjaga kemantapannya, infrastruktur jalan perlu dijaga keberadaanya melalui pemeliharaan rutin.
Namun sayang, pemeliharaan rutin di ruas (Bts) Jalan Cagak-Subang, Kabupaten Subang, yang masuk dalam wilayah kerja UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan III cukup dikeluhkan warga serta pengguna jalan.
Pasalnya, pada kegiatan pemeliharaan rutin yang di dalamnya terdapat kegiatan merawat serta memperbaiki kerusakan-kerusakan yang terjadi pada ruas jalan tersebut semestinya kondisi mantap karena sudah dilakukannya (tambal sulam hotmix).
Sebagaimana pengamatan pelitaonline.co.id, memang di ruas tersebut dilakukan pemeliharaan rutin. Namun, hasil pengerjaannya terpantau tidak maksimal. Hal nya patchingan yang terdapat di KM-164 yang keberadaannya tidak jauh dari Kantor Desa Tambakan, Kabupaten Subang.
Dimana bekas kupasan aspalnya ditumpukan begitu saja di sisi bahu jalan yang buka hanya dapat menyumbat saluran air yang ada, tetapi cukup membahayakan bagi pengguna jalan. Terlebih, jarak bahu jalan dan saluran cukup terlihat sempit jaraknya. Hal itu terjadi di beberapa titik sepanjang ruas (Bts) jalan Cagak-Subang.
Sebagaimana penuturan Asep Gunawan (40), warga Bandung, yang mengakui pengalamannya kemarin saat melintasi ruas jalan tersebut, saat mengendari kendaraan roda duanya, dirinya hampir terpelesat akibat adanya bekas kelupasan aspal di bahu jalan.
“Saat itu (malam hari) saya mau ke Subang Kota, saat motor saya menepi di ruas jalan deket kantor Desa itu saya hampir terpelesat, karena melindasi bekas aspal, yang dibuang sembarangan,” tutur Asep, Kamis (13/6/2024) malam.
Hal yang sama dikemukakan Ujung Jaya (55) salah seorang warga Subang, yang rutin melintas di ruas jalan tersebut mengeluhkan pekerjaan tambal sulam yang dikerjakan oleh petugas UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan III melalui bagian pemeliharaan rutin.
Menurutnya, memang di ruas ini ada beberapa lubang jalan yang ditambal, bahkan baru-baru ini dilakukan penambalan. Namun anehnya, baru dilakukan penambalan jalan kembali berlubang, ungkapnya sembari mengeluhnya hasil tambalannya dirasa terlalu tinggi.
Dengan tingginya tambalan seakan menambah ketidak nyamanan melintasi ruas jalan Cagak Subang yang terbilang bergelombang ini, tambah Ujung.
“Ya, bagi yang belum tau kondisi ruas jalan disini harus hati-hati. Karena masih banyak lubang jalan, dan kondisi jalan masih bergelombang,” ungkapnya, Jumat (14/6/2024).
Menanggapi hal tersebut Wahyudin, salah seorang aktivis Gerakan Rakyat Anti Korupsi Jawa Barat (GeRAK Jabar), memberikan tanggapannya kepada pelitaonline.co.id, melalui sambungan telepon seluler, pada Jumat (14/6/2024).
Dia mengatkan, pemeliharaan rutin dengan jenis tambal sulam hotmix harus didalami dan terus dipantau, seperti apa cara yang dikerjakan oleh petugas UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan III Dinas BMPR Provunsi Jabar.
Maksudnya lanjut dia, karena anggaran pemeliharaan rutin di UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan III tidak sedikit melainkan miliaran rupiah. Oleh karena itu, harus betul-betul diawasi. “Kalau tidak salah anggaran pemeliharaan rutin di UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan III mencapai Rp 33 miliar secara keseluruhannya,” tandasnya.
Ia berharap SPPJJ yang diberi kewenangan terhadap pemeliharaan rutin pada ruas jalan tersebut dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat. “Terlebih (sangat penting) soal keamanan, kenyamanan bagi pengguna jalan,” tukasnya Wahyudin.
Sampai berita ini publish, media ini belum mendapat penjelasan dari Ade Hermansyah selaku KSPPJJ yang bertanggungjawab terhadap pemeliharaan rutin jalan di ruas jalan Subang-jalan Cagak. Saat dihubungi melalui telepon selulernya, diduga sudah diblokir/non-aktif. ||Tommy Riyaldi||