Pasir Gumawang Park Jatiwaras, Destinasi Wisata Baru Temuan Mahasiwa Unper

TASIKMALAYA|PELITA ONLINE|Berada di dataran tinggi, Desa Jatiwaras, Kecamatan Jatiwaras yang terletak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat memanfaatkan puncak Pasir Gumawang menjadi destinasi wisata.

Pasir Gumawang Park, semula ditemukan dan dirintis oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka, Universitas Perjuangan (Unper) Tasikmalaya. Kini keberadaan Pasir Gumawang Park sudah sangat layak kunjung.

Berada di puncak Pasir Gumawang didirikan beberapa spot wisata seperti berbagai spot berfoto, tempat bermain anak, sepeda gunung, serta jembatan ditepian puncak yang menjadi ikon wisata Pasir Gumawang Park cukup menjanjikan pemandangan indah nan asri.

Di Pasir Gumawang Park juga telah tersedia tempat ibadah, toilet dan area parkir, tempat makan di alam terbuka yang semuanya ditata dengan sentuhan artistik adat Sunda.

Untuk mencapai banyak kunjungan dengan suguhan elok panorama alam perbukitan Tasik selatan. Rangkaian akhir UKM Pramuka pekan lalu gelar acara seremoni Grand Opening Pasir Gumawang Park.

Keterangan Rektor Unper Prof. Dr. H Yus Darusman Drs. M.Si, kelompok mahasiswanya ini dalam rangkaian kegiatan UKM-nya kemudian mendapati lokasi yang dianggap layak mereka jadikan tempat berkarya.

Inisiatif mereka ini sampai mendapat sokongan anggaran lanhsung dari Kementerian yang teralokasi melalui Program Holistik Pengembangan dan Pemberdayaan Desa (PHP2D) Tahun 2021.

Empat bulan mereka lancarkan gagasan. Beberapa garapan sudah terealisasi. “Saat ini area wisata itu sudah layak kunjung bagi mereka yang hendak berekreasi,” ucap rektor saat bertemu, Kamis (2/12) kemarin. Ia pun sebutkan masih ada lokasi lain yang jadi binaan kampusnya, seperti halnya yang ada di wilayah Kec.Sukaraja.

Sekilas dengan Pasir Gumawang Park, sekawasan menghampar di atas deretan bebukitan wilayah selatan Tasik itu. Ketika berada di lokasinya pandangan akan disuguhi ketakjuban alam menghijau, kekayuan menjulang. Ada spot pandang lainnya ke arah pusat kota.
Akrab dengan udara alamnya yang masih alami.

Pada saat tertentu dapat menyaksikan terbenamnya matahari ke arah balik gegunungan. Proyeksi kegiatan mahasiswa, menjadikan lokasi itu tempat camping, spot foto-foto. Fasilitas lainnya ada musola, WC umum, gezebo-gazebo. Mereka seting lokasinya dalam “brand” destinasi wisata bertema pendidikan, budaya, dan kesehatan.

Dari informasi lainnya, pada 2018 warga sekitar mencoba menata-nata lokasi dalam kondisi seadanya. Namun itu terkendala berbagai kemampuan. Tambah tenggelam harapan penataan seiring pandemi Covid-19.

Di puncak kegiatan, mahasiswa menyerahkan lokasi pada masyarakat untuk seterusnya dikelola.
Memulai aktivitas pengabdian, mahasiswa Unper ini mengawali kegiatan dengan menginventarisasi kebutuhan dan peluang sentuh yang bisa dilakukan.

Mengorganisasi beberapa elemen masyarakat untuk bersama-sama terlibat. Bekerja sama melancarkan tata buka lahan, membuat jalan-jalan titian dari jalan desa. |TOM|

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed