TASIKMALAYA||Pelita Online||,- Sebuah lubang berdiameter seukuran raket tenis mengancam keselamatan para pengendara, terutama pengendara roda dua. Lubang tersebut terpantau di Jalan Nasional, Jalan Raya Letjen Ibrahim Adjie Kota Tasikmalaya atau tepatnya di depan gerbang masuk Polsek Indihiang.
Lubang tersebut sangat membahayakan pengendara. Sebab, selain posisinya berada di tengah ruas jalan, lubangnya pun terhitung cukup dalam bagi ukuran roda kendaraan.
Tentunya ini sangat membahayakan bagi para pengendara yang kurang berhati-hati atau waspada saat melintas di lokasi tersebut.
Daris, salah seorang pengendara roda dua mengeluhkan atas keberadaan lubang tersebut. “Iya betul, tadi saya lihat ada lubang di sana, untung saja kendaraannya pas lagi jarang, coba kalau pas lagi ramai, lubang itu jelas bahayain pengendara,” terangnya kepada pelitaonline.co.id Senin (8/7/2024) siang.
Ia pun berharap pihak terkait bisa segera menambal lubang jalan tersebut.
“Di sekitar jalan itu memang suka ada saja lubang, bahkan sampai ke stopan lampu merah Indihiang,” ungkapnya.
Dari pengamatan pelitaonline.co.id selama ini, di ruas jalan nasional yang masuk dalam wilayah kerja PPK 4.4 mulai Nagreg-Tasikmalaya-Ciamis beberapa titik di sepanjang ruas tersebut memang terdapat beberapa titik badan jalan yang berlubang.
Kemudian diketahui secara longsegmen ruas ini ditangani oleh PT Prawasta Sugih Jaya.
Buktinya, di daerah JI. Raya Gentong KM 77 pada awal Juni 2024 lalu, tak kurang dari sepanjang 300 meter dilakukan rekonstruksi badan jalan oleh PT Prawasta Sugih Jaya.
Akan tetapi sayang, metode rekonstruksi jalan yang semestinya dilakukan pembongkaran badan jalan secara menyeluruh dengan tujuan mengganti pondasi jalan yang lama dengan Lapis Pondasi Aggregat Kelas A (LPA Kelas A) justru diduga kuat hanya dilakukan sebagian saja, itu pun dilakukan dengan sirtu (pasir batu).
Belum pula Asphalt Concrete-Base sebagai aspal pengikat yang terlihat kurang perekat. Sehingga ruas jalan yang telah dilakukan Asphalt Concrete-Binder Course dan Asphalt Concrete-Wearing Coarse diragukan mutu ketahanannya.
Ketika hal tersebut ingin di konfirmasi pada pihak terkait dalam hal ini PPK 4.4, baik Ginanjar selaku PPK maupun Apit selaku Kepala Pengawas Lapangan PPK cukup sulit untuk di temui dan selalu tidak dapat dihubungi.
Hingga berita ini publish di media ini, pelitaonline.co.id masih terus melakukan investigasi dengan mentisir ruas Nagreg-Tasikmalaya- Ciamis untuk dituangkan dalam pemberitaan edisi mendatang.||tommy riyaldi||