Happy Teachers Day : Anak Kita Kudu “Nyakola”:Menjadi Generasi Emas Penolong, Cerdas dan Bahagia.

Oleh : Emang Oleh

BANDUNG,|Pelita Online|- Anak.. dalam hal ini siswa atau pesertadidik merupakan sosok manusia yang mempunyai potensi, harapan, keinginan, mimpi yang indah
Atau emotional kids yg positip dalam mencapai masa depanya.Usia SD, SMP, SMA dan yang sederajat merupakan usia emas (gold age), yang mesti dan harus diarahkan, dibina, dibimbing agar mimpinya tepat dan kena sasaran.

Dibaratkan, bahwa anak seperti anak panah yang dilesatkan. Sudah pasti untuk mencapai sasaran itu banyak sekali halangan, gangguan dan rintangan yang menghadangnya seperti angin, cuaca, iklim dan sebagainya . Sehingga perlu pengaturan dan perhitungan yang akurat agar anak panah tersebut mencapai sasaran. Apalagi perjalanan anak/siswa dalam
mencapai tujuanya untuk menjadi Anak yang “Nyakola”-terutama menanamkan menjadi penolong,cerdas dan bahagia-pasti mengalami halangan dan rintangan termasuk cost yang perlu dipersiapkan dan pergaulan dan lingkungan anak di sekolah dan diluar sekolah sangat menentukan perkembangan , pertumbuhan dirinya dan keberhasilan mimpi-mimpinya.

Peran serta dan activity mobail, doa, perhatian dan tentunya kasih sayang
orang tua dalam mendidik anak sangat diperlukan bahkan sangat menentukan keberhasilan anak/siswa dalam mencapai mimpi2nya.Ortu harus lebih fokus,kaffah,intens, attention terhadap anak-anak nya.

Hukumnya wajib setiap
orang tua untuk berdoa, berusaha dan sabar, sebab do’a merupakan senjata atau alat kerja manusia,”Adua’u sillahul mumin”
artinya doa itu senjata atau alat kerja orang-orang mukminatau dan bagi orang-orang yang beriman.Tentu nya dengan proses doa meminta, mengharapkan, meyakini dan menerima hasil-hasil dari berdoa dan pastinya peranan sekolah sangat penting. Perlu diingat bahwa tupoksi guru sangat terbatas dalam membantu pendidikan anak/siswa di sekolah lebih2 di luar sekolah.

Meskipun guru mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap pendidikan yg harus ditanggung oleh orang tua. Prof DR Zakiyah Darajat pakar pendidikan mendefinisikan guru /pendidik yaitu”pendidik profesional, karena secara implisit ia telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggungjawab pendidikan yg terpikul
dipundak orangtua”.Dengan ke terbatasan
mendidik dan mengajar dari seorang
guru”di sekolah maupun di luar sekolah,guru berperan sebagai konservator,innovator,
transmitor, transformator dan organisator.

Menurut Muhammad Haekal dalam buku karangannya berjudul Sejarah Hidup Muhammad, bahwa”harta, anak-anak dan keturunan memang hiasan (bentuk luar) kehidupan dunia.Oleh karena itu segala hidup kita, harta kita,anak-anak kita dan turunan
kita, harus ditujukan kepada tujuan hidup
yang hakiki/kekal abadi dan kepada inti
dari pada perbuatan2 baik yang kekal dan
lebih besar pahalanya dalam pandanganTuhan”. Ada ungkapan yang berhubungan mendidik
dan mengajar anak/siswa yaitu”bahasa perbuatan adalah lebih baik dari pd bahasa lisan”.Jadi mendidik dan mengajar dengan
tarbiyah billisanil wa hall lebih efektif dan effesien serta lebih mantap dari pada
tarbiyah billisanil maqal.Misalkan menanamkan keteladan dan penolong harus melalui perbuatan, biasanya dengan psikomotorik .
Agar Anak kita”Nyakola”penggunaan metodologi, didaktik dan pedagogik , Kegiatan Belajar Mengajar(Kbm), Perangkat Kbm, sistem pendidikan ,strategi Kbm,perundang-undangan menuju :

1.Sekolah yang menyenangkan, menciptakan lingkungan sekolah yang positif,pergaulan
degan etika yang baik,terciptanya interaksi
yang hangat,tingkat partisifasi siswa yang tinggi, sistem pembelajaran yang relevan
dan menantang, suasana sekolah dan Kbm
yang merdeka tidak terbelenggu,tidak dibonsai tidak dikerdilkan ,memberi ruang
yang luas kpd siswa untuk bereksplorasi dan mempunyai impian yang tinggi
2.Sekolah yang menyenangkan memberi
ruang yg luas untuk tumbuh kembang potensi,minat, bakat, keunikan2 dlm proses atau Kbm,disetiap siswa yg belajar dan keseharian siswa.
3.Tertanam sangat kuat jiwa penolong cerdas dan harapan sukses.
4.Sekolah menciptakan minat baca kepada warga sekolah
5.Pembelajaran tatap muka adalah yang
paling berdaya guna dan tepat guna.

Penulis : Sholeh Karata Saputra Mantan Guru SMAN 3 Kota Bandung

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *