Gudep Milik Da’i Kondang Ubaidillah, Dikukuhkan Aseng Junaedi

BANDUNG BARAT|Pelita Online|Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengukuhkan Gugus Depan (Gudep) Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Roudlotul ‘Ulum (RU), Kamis (14/1/2019) di Kampung Cisasawi Desa Cihanjuang Kecamatan Parongpong.

Pengukuhan gudep milik da’i kondang H. Ubaidillah rersebut dilaksanakan oleh Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka KBB Aseng Junaedi dengan ditandai pemakaian kacu kepada Ketua Majelis Pembimbing Gugus (Mabigus) SMK Roudlotul ‘Ulum M. Bahtiar. Ikut menyaksikan prosesi tersebut sejumlah pengurus kwarcab lainnya, para tenaga pendidik Pontren Roudlotul Ulum, Ketua Mabiran Cihanjuang Gagan serta para pelajar, santri/ santriwati Pontren Ubaidillah.

“Gudep ini menjadi potensi bagi kwarcab, untuk menambah kekuatan anggota pramuka di KBB. Karena di pontren ini cukup lengkap mulai anggota siaga, penggalang maupun penegaknya,” ujar Aseng Djunaedi, disela-sela acara tersebut.

Aseng menilai potensi yang cukup menonjol di SMK RU adalah gerakan pramuka dijadikan kegiatan ekstrakurikuler. Walau sekolah ini pendidikannya mengutamakan keahlian di bidang tertentu, namun pembentukan karaktermya ditanamkan secara kuat.

Melalui eskul gerakan pramuka, sekolah ini kata Aseng mampu memadukan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan iman dan taqwa (imtaq). Para anak didiknya, mampu menjadikan gerakan pramuka sebagai eskul yang cukup menonjol dan berpotensi berprestasi.”Tadi kita lihat, kemampuan baris berbarisnya kompak dan berkreasi.
Itu menandakan jiwa disiplin, berkonsentrasi, mampu memupuk kebersamaan. Pokoknya top markotoplah,” ucap Asisten 1 Bidang Tata Pemerintahan Setda KBB ini.

Ketua Mabigus SMK RU H.M atau Kepala SMK RU Bahtiarmengatakan meski keberadaan gudep ini baru dikukuhkan, namun eksistensinya telah berjalan sejak lama. Bahkan pihaknya mewajibkan para anak didiknya untuk berpakaian pramuka pada setiap Sabtu.

“Sebenarnya ini pengukuhan gudep lengkap dengan siaga, penggalang dan penegak. Rencananya ke depan kita bikin sako (satuan komando) pesantren. Mohon bimbingannya saja dari kakak-kakak di kwarcab,” ucap adik dari da’i milenial Ubaidillah ini. (Nie)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *