BANDUNG| Pelita Online| Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Jawa Barat Engkus Sutisna, ST, MT, mengatakan, gerakan Pramuka di Jawa Barat, harus menjadi garda terdepan dalam menyiapkan kader pramuka milenial.
Oleh karena itu, munculnya periode bonus demografi yang mulai dinikmati oleh Jawa Barat, pramuka juga dituntut harus mampu membaca orientasi pemuda milenial tersebut. Dikatakan Engkus, gerakan pramuka juga hendaknya mampu membawa pemuda dan pelajar Jawa Barat yang siap menghadapi perubahan zaman.
“Itu artinya perlu ada perubahan dalam format ‘approaching’ yang berbeda sesuai kebutuhan generasi yang dihadapi, “kata Engkus Sutisna, ST, MT pada sesi pembukaan Kegiatan Peningkatan Kualitas Kader Organisasi Kepemudaan yang dilaksanakan pada Selasa (12/11) di Hotel Radiant Lembang Bandung Barat kemarin
Menurut dia, kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan pada 12 s.d 13 November 2019 dan diikuti oleh 75 orang peserta yang berasal dari pengurus Kwartir Daerah dan Cabang Pramuka Jawa Barat.
Lebih lanjut Kadispora Jabar menegaskan tentang kesiapan Dispora dalam menyediakan program dan kegiatan yang mampu mengakomodir. Hal itu dilakukan upaya Dispora Jabar, dalam menyiapkan kader pemuda, untuk menuju Pemuda Jawa Barat Juara Lahir Batin, “Insya Allah, dengan banyak melibatkan pihak terkait, terutama dengan Gerakan Pramuka, Jabar Juara Lahir Batin dapat terwujud dengan baik, tuturnya.
Ditemui disela-sela kegiatan Kepala Bidang Layanan Kepemudaan Drs. Muhammad Nizar, M.M.Pd, menegaskan, bahwa pembinaan kepemudaan tentu tidak terlepas dari tuntutan perda kepemudaan yang memberikan tanggung jawab kepada pemerintah untuk memfasilitasi, dan memberikan kesempatan bagi semua pemangku kepentingan untuk dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan kepemudaan yang ada.
“Gerakan Pramuka telah terbukti mampu menampilkan kegiatan-kegiataan dan upaya-upaya pembinaan kepemudaan dengan sangat baik dan kontinyu, maka akan sangat merugikan jika gerakan Pramuka tidak dilibatkan didalamnya” tegas Nizar
Tetapi tentu saja yang harus diingat bahwa kegiatan pembinaan ini katanya, harus dikerjakan dengan konsep yang berbeda dengan sebelumnya karena harus mempertimbangkan aspek-aspek kecenderungan, orientasi dan ‘style’ yang dimiliki kepemudaan hari ini.
” Itu kenapa sebabnya kami melibatkan tim pengarah acara yang mampu membungkus pesan-pesan didalamnya dengan cara yang renyah, gampang dicerna dan dipahami oleh kader pemuda hari ini” ungkapnya.( cak)