BANDUNG,||Pelita Online||Rencana Pemkab Bandung Barat untuk membangun Sentra Industri Hasil Tembakau (SIHT), cukup beralasan. Pasalnya, daerah yang cukup luas memiliki lahan pertanian dan perkebunan ini, penghasil tembakau berkualitas juga.
Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Industri pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) KBB, Dadan Hamdani mengatakan, berdasarkan data Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) KBB, total hasil produksi tembakau di wilayah KBB mencapai 945,736 ton/ tahun.
Tembakau tersebut ditanam di 7 kecamatan meliputi 16 desa se-KBB dengan luas lahan 107,47 hektar. Jadi jumlah rata-rata produksi per hektar/ tahun 8,8 ton.
“Cukup potensial bukan? Kalau daerah kita ini dijadikan daerah industri tembakau. Sudah saatnya, kalau dibangun SIHT,” ujarnya, Sabtu (6/1/2024).
Ia menegaskan, tujuan SHIT ini tidak semata-mata sebagai ladang usaha bagi para petani. Namun bisa juga dikatakan sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan industri kecil dan menengah yang bergerak pada sektor hasil tembakau.
Ia juga menyebutkan, produksi tembakau ini menjadi salah satu sandaran hidup bagi para petani tembakau yang berjumlah
631 orang. Mereka bergabung pada 23 kelompok tani, yang tersebar di beberapa kecamatan.
“Kita memang sedang merintis pembangunan SIHT. Kita komunikasikan bersama, diskusi dan melakukan langkah-langkah nyata agar bisa terwujud,” ucap Dadan.
Sebagai daerah yang berkontribusi penghasil tembakau, KBB memperoleh Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Salah satunya pada bidang garapannya, dialokasikan untuk mensosialisasikan pembangunan SIHT.
“Kita undang, para nara sumber yang kompeten di bidangnya untuk memaparkan tentang rintisan SIHT ini. Alhamdulillah selama beberapa hari kita berhasil melakukan sosialisasi dengan bentuk FGD (Focus Group Discussion),” beber Dadan.***