Satpol PP Gerudug Markas Anjal Belakang Statsiun Padalarang

BANDUNG BARAT, PelitaOnline —Sebanyak 23 anak jalanan (anjal) terjaring operasi penertiban yang dilakukan Dinas Satuan Polisi Pamong Pradja dan Pemadam Kebakaran (Satpol PP dan Damkar) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Rabu (22/5/2019) malam. Mereka berhasil diamankan petugas Satpol PP selagi berkeliaran di sekitar Jalan Raya Padalarang.

Kepala Bidang Keamananan Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat Dinas Satpol PP KBB Agus Mulia, saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (23/5/2019) mengatakan jika operasi yang dilakukan Satpol PP tersebut dua kali pada malam itu. Pertama pada jam 23.00 WIB di sekitar lampu merah pintu tol Padalarang-Ciburuy, terjaring 18 orang. Kemudian dilanjutkan pada jam 24.00 di sekitar Kotabaru Parahyangan-Rancabali 2 orang dan di sekitar statsiun 3 orang.

“Diantaranya ada dua orang anak perempuan. Mereka tidak membawa identitas dengan usia rata 16 tahun ke bawah,” ungkap Agus.


Keterangan gambar: Operasi ketertiban untuk mengamankan anjal oleh Satpol PP KBB.

Selain mengamankan anjal, petugas Satpol PP juga menggerebeg markas anjal di sekitar belakang Statsiun Padalarang. “Kabarnya, markas inilah yang suka dipakai tempat mereka ngelem bersama,” ujar Kepala Bidang Keamananan Ketertiban dan Ketentraman Masyarakat Dinas Satpol PP KBB Agus Mulia, Kamis (23/5/2019) di ruang kerjanya-Ngamprah.

Tempat tersebut sambung Agus, banyak ditemukan bekas lem. Letak markas anjal ini memang agak tersembunyi, berada di sekitar terowongan sehingga sangat memungkinkan dengan leluasanya  ngelem.

Setelah para anjal ini diamankan, mereka dibawa ke Kantor Satpol untuk diberikan pembinaan. Kemudian mereka diserahkan ke Dinas Sosial untuk diberikan pengarahan supaya tidak mengulangi lagi perbuatannya.

Kepala Satpol PP dan Damkar KBB Rini Sartika mengatakan, operasi yang dilakukan tersebut sebagai upaya pemerintah dalam menciptakan keamanan dan ketertiban daerah. Karena keberadaan mereka cukup meresahkan masyarakat.

“Kita juga antisipasi peredaran narkoba. Karena dengan keberadaan mereka liar seperti itu, sangat rentan sebagai pemakai narkoba. Tapi hasil tes urine mereka di BNN, hanya ditemukan kadar darahnya mengandung alkohol dan kadar obat-obatan lainnya yang dilarang,” ucapnya. (Hens)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *