BANDUNG,| Pelita Online |- Pendidikan kaderisasi wilayah Satuan Pelajar dan Mahasiswa Pemuda Pancasila (SAPMA PP) Jawa Barat, merupakan agenda kaderisasi yang bertujuan untuk menjadikan SAPMA PP, sebagai salah satu organisasi penyumbang kader pemimpin masa depan. Sebagaimana tema kegiatan “Menjadikan SAPMA Sebagai Sumber Kader Pemimpin Bangsa”
Dalam acara yang digelar di hotel Grand Hani Lembang pada tanggal 22 s.d 24 November 2019 dan diikuti oleh 120 orang peserta dari pengurus cabang se Jawa Barat, tim pelatih selain berasal dari Pimpinan Pusat juga didatangkan dari Rindam Siliwangi yang bertujuan untuk membangun sikap disiplin dan terorganisir.
Dalam sambutannya pada sesi pembukaan kegiatan tersebut, Kepala Seksi Tenaga dan Organisasi Pemuda Drs. Nino Risno, M.Pd, menegaskan tentang kewajiban organisasi kepemudaan untuk konsisten dalam menyelenggarakan agenda sirkulasi kepemimpinan agar dapat menciptakan atmosfer berorganisasi yang sehat, fair dan demokratis. Organisasi kepemudaan harus juga menyiapkan agenda kaderisasi agar estafet kepemimpinan dan kualitas dinamika organisasi tersebut tetap terjaga dan terpelihara dengan baik. Hal ini tentu mengingat tuntutan Undang-undang dan perda kepemudaan yang membatasi usia maksimal anggota dan pengurus organisasi di usia 30 tahun.
Organisasi kepemudaan lanjutnya, memiliki peran strategis dalam menyediakan ajang berlatih bagi para kadernya untuk terbiasa dengan mekanisme dan prosedur yang berlandaskan prinsip-prinsip demokrasi dan gotong royong. Nilai strategis dari organisasi kepemudaan terletak pada kemampuan mereka dalam menyediakan kader-kader kepemimpinan masa depan Indonesia yang terbiasa dan fasih bekerja dalam prinsip-prinsip demokrasi. Terlebih dengan porsi terbesar elit politik di Indonesia hari ini yang berlatar belakang aktivis dan kader yang berasal dari organisasi kepemudaan dan rata-rata usia elit politik yang semakin lebih muda.
Hal ini tentu saja menegaskan peluang bahwa kader-kader organisasi kepemudaan unggul selangkah lebih maju dalam peluang mengambil alih kepemimpinan Indonesia ke depan di banding para pemuda yang tidak bergabung dalam organisasi kepemudaan. Sebagai penutup Imam menegaskan tentang pentingnya menyelenggarakan agenda Muswil yang fair dan demokratis sebagai langkah awal dalam membangun organisasi yang sehat.***