Rehabilitasi Jaringan Irigasi Merjan Kabupaten Pangandaran Ditekankan Pada Perbaikan Kebocoran dan Longsoran

TASIKMALAYA||Pelita Online||,– Proyek Rehabilitasi Jaringan Irigasi Merjan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat yang digarap Dinas Sumber Daya Air (DSDA) Provinsi Jabar melalui UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Wilayah Sungai (Wilsung) Ciwulan-Cilaki Tahun Anggaran 2024 ini lebih fokus mengamankan dari tingkat kebocoran dan longsoran.

Hal itu cukup dibenarkan pejabat fungsional Bidang Irigasi pada UPTD PSDA Wilsung Ciwulan-Cilaki Hengki Suseno, ST yang menerangkan bahwa, proyeksi pekerjaan jaringan irigasi Merjan ditekankan pada penanganan tingkat kebocoran dan longsoran. “Terdapat dua titik pekerjaan terdiri dari sisi kiri tepatnya di ruas 4, 5, 8 sepanjang 500 meter. Kemudian pada sisi kanan di ruas 4 dan 5 sepanjang 1.100 meter,” tambah Hengki kepada pelitaonline.co.id Kamis, (10/10/2024) di kantornya.

Penanganan Rehabilitasi Jaringan Irigasi di Daerah Irigasi (DI) Merjan dilakukan untuk memperlancar serta meningkatkan suplai air irigasi lahan pertanian. Mengingat manfaat irigasi tersebut bisa mengairi 1600 hektar sawah, dengan biaya pengerjaanya dari Sumber Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2024 dengan Nilai Pekerjaan Rp7 miliar lebih, jelas Hengki.

Lebih lanjut Hengki mengatakan, meski kebutuhan garap rehabilitasi jaringan irigasi Merjan yang diusulkan mencapai Rp40 miliar dan ternyata di tahun ini kita mendapat Rp7 miliar ya harapannya semoga ada lanjutan kucuran, sehingga harapan lainnya dapat meningkatkan kapasitas saluran irigasi dan mengembalikan fungsi layanan terhadap areal sawah, dan air yang ada di saluran irigasi bisa menjangkau lahan pertanian lebih luas lagi, harap Hengki.

Hengki menerangkan, proyeksi pekerjaan menekan pada perbaikan kebocoran atau rembes-rembesan aliran yang dalam kondisi tanah irigasi yang berjenis cabluk atau cadas muda yang rapuh dan sangat mudah patah diperbaiki dengan cor beton. Kemudian pengerjaan lainnya, pada pembuatan talang duduk dan talang gantung irigasi.

Disinggung seberapa efektif bantuan DAK senilai Rp7 miliar tahun 2024 ini dapat menekan tingkat kebocoran air Daerah Irigasi Merjan? Hengki yang saat itu didampingi Koordinator Satuan Unit Pelayanan (KSUP) Pangandaran, Iman, menyebutkan masih cukup banyak titik dan jenis kerusakan dengan proyeksi yang sudah pihaknya papar hingga mengusulkannya kembali DAK untuk tahun depan.

Menjawab pertanyaan pekerjaan yang sedang dilaksanakan, bila mengacu pada hasil pekerjaan oleh CV. RK Utama asal Kota Tasikmalaya itu, pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi Merjan sudah memasuki capaian progres 66%. “Kita masih ada waktu sampai 9 Desember, jadi sisa waktu lebih kurang dua bulan lagi itu dipastikan penyelesaianya sesuai target yang telah ditentukan,” tambah Hengki. (Tommy Riyaldi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *