BANDUBG BARAT, | Pelita Online|
Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengungkapkan calon jamaah umrah yang meminta rekomendasi ke pihaknya hingga saat ini tercatat sekitar 300-400 orang. Namun ia tidak bisa memastikan dari jumlah tersebut, berapa orang yang dibatalkan keberangkatannya gara-gara adanya penghentian sementara dari Pemerintah Arab Saudi.
Hal diungkapkan Kepala Kemenag KBB Ahmad Sanukri, Jum’at (28/2/2020) di Ngamprah. “Kemarin saya tanya ke Kasi Haji dan Umroh, kurang lebih data yang ada sekitar 300 sampai 400 jemaah. Itu data hasil dari kemarin yang minta pasport,” ucapnya.
Hingga saat ini, pihaknya belum menerima laporan dari Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), terkait pembatalan keberangkatan atau yang tertahan akibat kebijakan Pemerintah Arab Saudi tersebut.
Ia hanya meminta para jamaah umrah yang batal berangkat, harus bisa menyikapinya secara bijaksana. Pembatalan itu bersifat sementara ini akibat merebaknya virus Corona di berbagai negara muslim termasuk di daratan Arab Saudi.
Menurutnya, kebijakan inipun merupakan langkah antisipasi untuk menghindari virus corona. “Ini kebijakan pemerintah Arab Saudi, tapi kita coba ambil hikmahnya. Kita pun akan melakukan komunikasi dengan pemerintah pusat, agar kebijakan ini tidak berlangsung lama,” tutur Ahmad.
Di tempat yang sama Bupati Bandung Barat H.lAa Umbara Sutisna mengatakan, saat ini pihaknya akan melakukan upaya berkomunikasi dengan pemerintah pusat. Tentunya, harapan semua pihak agar pemerintah Arab Saudi segera membuka kembali jamaah umrah dari Indonesia.
“Ya kita coba kirim surat ke pemerintah pusat, agar dapat segera selesai. Kasian kalau terlalu lama,” ucap Umbara. (Nie)