BANDUNG, PelitaOnline-Media memiliki peran penting untuk mensuksekan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019. Terutama dalam menyampaikan informasi pada masyarakat tentang pentingnya menggunakan hak pilih pada saat pencoblosan 17 April 2019.
Hal itu dikatakan Jenderal lnformasi Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi lnformatika (Kemenkoinfo) RI Rosarita Niken Widiastuti, dalam Acara Dongeng Kebangsaan di Gedung Sate Jl. Diponegoro No.22 Bandung, Jumat (30/11/18) malam. Acara tersebut terselenggara berkat kerjasama Kemenkoninfo RI, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat dan Pemerintah Propinsi Jawa Barat.
“Partisipasi masyarakat pada Pemilu lalu hanya 70 persen. Artinya 30 persen lagi tidak menggunakan hak pilihnya,” ujar Niken.
Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat tersebut, Kemenkominfo meminta media untuk menyebarluaskan informasi Pemilu 2019 secara baik dan benar melalui pemberitaan. Selama ini, informasi tentang Pemilu yang diterima masyarakat lebih didominasi oleh maraknya isu-isu dari media social (medsos). Padahal Niken berpendapat antara media massa dan medsos tidak bisa disamakan.
Informasi yang dikembangkan pers, melalui media massa terverivikasi dengan menyajikan fakta akurat dan terpercaya. Sementara informasi dari medsos sebaliknya, tidak bisa dipercaya dan tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Namun kepercayaan masyarakat terhadap media massa masih tinggi dibandingkan dengan informasi dari medsos,” ucap Niken.
Dalam acara tersebut selain menampilkan Niken, ada beberapa nara sumber yang kompeten di bidangnya buka suara tentang seputar Pemilu dan peranan pers. Mereka adalah Gubernur Jawa Barat yang diwakili Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Barat Hening Widiatmoko, Guru Besar Unpad Bagir Manan, Komisaris Tempo Media Group Bambang Harymurti, Direktur Eksekutif Indonesia New Media Watch Agus Sudibyo, Dekan Fikom Unpad Dadang Rahmat Hidayat dan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PWI Jawa Barat Hilman Hidayat. (Hens)