SURABAYA PelitaOnline-Penyelenggara Hari Pers Nasional (HPN) 2019 itu tak “hanya” Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). PWI menggandeng komponen pers lainnya, yakni Dewan Pers, Serikat Perusahaan Pers (SPS), Serikat Grafika Pers (SGP), Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I), AsosiasiTelevisiSwastaIndonesi (ATVSI), AsosiasiTelevisi Lokal Indonesia (ATVLI), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI), dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI).
“Bahwa dari tahun ke tahun peringatan HPN, PWI menjadi motor penggerak, itu memang sudah banyak diketahui orang dan parapihak,” kata Direktur Komunikasi PWI Pusat, Yusuf Susilo Hartono, yang juga Humas HPN 2019.
Komponen pers ini, lanjut dia, kemudian bekerja sama dengan pemerintah provinsi secara bergiliran. Kali ini dengan Pemprov Jawa Timur, yang menjadi tuan rumah HPN 2019.
Kegiatan HPN di Jawa Timur dipusatkan di Kota Surabaya. Tapi, menurut dia, kegiatannya meluber hingga ke Bangkalan, Jombang, dan Jember. Setiap tahun tema peringatan HPN berganti, seause PN kepentingan daerah masing-dan tantangan pers saat itu.
Kali ini, seiring dengan menguatnya era digital, temanya fokus pada digitalisasi, yakni “Pers Menguatkan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Digital”.
Tidak hanya berhenti dengan PemprovJatim, komponen pers juga menggandeng berbagai kementerian, perusahaan swasta, media massa, serta para tokoh, di antaranya dari kalangan media massa, media sosial, perguruantinggi, dan kalangan milenial. “Hal itu karena disadari pers juga milik masyarakat,” ujar Yusuf.
IdealismeWartawan
Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo, saat diskusi di Jakarta beberapa waktu lalu melontarkan pertanyaan menarik.Apa yang bisa dilakukan pers Indonesia saat menyongsong Hari Pers Nasional 2019 Kemudian ia jawab sendiri ,bahwa pers Indonesia apapun jenis dan platformnya harusnya merupakan bagia dari idealisme wartawan Indonesia yang lahir sebagai bagian dari perjuangan membentuk dan menjaganation-state Indonesia.
“Platform media mungkinakan mengalami perubahan. Tapi jurnalisme akan abadi,” karanyak seraya menambahkan, tuga wartawan dan media saatini adalah merawat kebangsaan, termasuk dengan menyampaikan kritik dan pandangan-pandangan pers yang independen.***