Penataan dan Revitalisasi Situ Gede Kota Tasikmalaya Terindikasi Ditinggal Rekanan, Ini Kata PPK

TASIKMALAYA||Pelita Online||,- Proyek penataan dan revitalisasi kawasan objek wisata Situ Gede di Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya Jawa Barat (Jabar), hingga saat ini terkesan ditinggalkan pihak rekanan dalam hal ini CV. Makalangan Mulya Bersama. Bahkan tak jelas alasan apa serta kemana pihak pelaksana proyek yang tidak nampak ada aktivitasnya tersebut.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Penataan dan Revitalisasi Situ Gede, pada UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Wilayah Sungai (Wilsung) Ciwulan-Cilaki Darmadi, ST membantah keras kalau proyek tersebut ditinggalkan oleh pihak rekanan yang menangani proyek tersebut.

“Justru Alhamdulillah pekerjaan mereka ini sangat bagus. Bahkan, capaian progres sampai hari ini sudah menunjukan angka mencapai 72%. Artinya ada deviasi pekerjaan sebesar 22%,” kata Darmadi kepada pelitaonline.co.id di kantornya, Selasa (8/10/2024) sore.

Jadi selentingan mereka meninggalkan pekerjaan lantaran tidak punya dana saya fikir itu tidak benar, dan dana yang dimaksud itu pun saya tidak tahu. Sepengetahuan saya, mereka sudah bekerja dalam kecepatannya, kata Darmadi lagi.

Darmadi yang juga selaku pejabat fungsional di Bidang Sundawapan (Sungai Danau dan Pantai) ini juga mengatakan, bahwa pihak kami pun sudah menawarkan kepada rekanan kalau untuk menagih atau mencairkan termen dengan progres 50% itu sudah bisa dilakukan. “Tetapi, yang saya dengar tadi dilokasi proyek, pihak penyedia menyatakan nanti saja kalau pekerjaan setelah mencapai 100%, dengan alasan tanggung pekerjaan sedikit lagi,” tambah Darmadi.

Ditambahkan Darmadi, bahwa proyek tersebut masih tersisa untuk tahap penyempurnaan kios-kios yang berada dibagian bawah yang juga sudah mulai terlihat kusam. Lantaran, sejak dibangunannya tahun 2022 lalu tidak ada biaya pemeliharaan. Tetapi pekerjaan kios-kios dibagian bawah dijadwalkan minggu depan, tambah Darmadi.

Nah kemudian mengenai kolam-kolam yang ada dibagian bawah kios-kios itu juga harus dilakukan penataan. Karena kalau tidak dilakukan penataan pasti akan terlihat kumuh. “Tetapi penataan kolam-kolam dibagian bawah kios-kios itu menunggu instruksi dari Dinas SDA Provinsi karena itu menyangkut aset milik Kota Tasikmalaya, meski saya sudah melakukan koordinasi dengan BPKAD Kota Tasikmalaya,” terang Darmadi.

Jadi sekali lagi tidak benar kalau ada selentingan bahwa pihak rekanan meninggalkan pekerjaan, mereka tetap bekerja tetapi pekerjanya tidak sebanyak saat awal pelaksanaan. Karena sekarang tinggal finishing bagian atas saja, untuk kios-kios dibagian bawah doakan saja sudah dapat dikerjakan pekan depan, tutur Darmadi.

Begitu juga seperti tudingan media ini, bahwa proyek tersebut lemah pengawasan PPK. Sebenarnya, hampir setiap sore saya melakukan monitoring, kalaupun tidak ada kesempatan kelokasi lantaran saya berhalangan dinas, itu pun saya lakukan dengan cara zoom. “Saya banyak melaksanakan monitoring itu sore, dan semuanya menjadi catatan-catatan kami. Kalau lemah monitoring mungkin pekerjaan mereka sudah delay,” katanya.

Terimah kasih juga dengan informasi yang disampaikan mengenai hasil pekerjaan pihak rekanan terkait
banyaknya kisi-kisi penahan air hujan yang disambung. Sampai hari ini hasil pekerjaannya masih dalam pengkajian dan mungkin besok akan dievalusi di tingkat Dinas SDA Provinsi Jabar.

Karena prinsifnya dalam management PPK itu ada yang namanya Provisional Hand Over (PHO), setelah itu ada masa pemeliharaan yang kemudian dilanjut dengan Provisional Hand Over (FHO) yaitu serah terima akhir pekerjaan proyek. “Semua akan saya sampaikan kepada pihak rekanan baik teknis maupun non teknis,” ungkap Darmadi mengakhiri perbincangan. (Tommy Riyaldi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *