SUBANG PelitaOnline-Hidung Bang Tajur, demikian nama program baru yang digulirkan Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Bandung Barat (KBB). Sekilas program tersebut, lebih mirip dengan nama seseorang padahal Hidung Bang Tajur hanya sebuah singkatan dari Cimahi, Bandung (Raya) Subang, Purwakarta dan Cianjur.
“Untuk menjalin komunikasi antar daerah yang berdekatan dengan wilayah KBB, kita akan bersilaturahmi. Kita singkat saja namanya dengan Hidung Bang Tajur, biar mudah mengingatnya,” ujar Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka KBB Aseng Junaedi, disela-sela study banding para pengurus Kwarcab Gerakan Pramuka KBB ke Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Subang, Selasa (17/9/2019) di Sekretariat Kwarcab Subang.
Menurutnya, Subang merupakan daerah pertama yang dikunjungi KBB. Kemudian KBB juga siap menerima kunjungan balasan dari Subang.
Untuk selanjutnya, daerah-daerah yang disebutkan tadi direncanakan bakal dikunjungi sebagai Pengurus Kwarcab Gerakan Pramuka KBB. Kata Aseng, melalui silaturahmi tersebut para pengurus KBB bisa memotret perkembangan daerah lain, terutama gerakan pramukanya untuk menjadi bahan perbandingan.
“Paling tidak, melalui kunjungan seperti ini kita bisa mencontoh program-program apa saja yang bagus untuk kita terapkan di sini. Karena saya punya obsesi agar Gerakan Pramuka di KBB berkembang dan maju,” tuturnya.
Menanggapi tentang Kwarcab Subang, Aseng mengatakan jika aset yang dimilikinya menjadi potensi luar biasa bagi Gerakan Pramuka Subang. Aset yang dimiliki Kwarcab Gerakan Pramuka Subang mulai dari sekretariat kwarcab, sekretariat Dewan Kerja Cabang (DKC) hingga gedung pertemuan, seluruhnya dibangun di atas lahan 4 hektar. Disamping itu, Subang memiliki Bumi Perkemahan (Buper) Ranggawulung yang representatif.
“Suatu saat KBB-pun harus memiliki seperti Subang. Insha Allah kalau kita bisa memberikan trust pada semua pihak, kita juga bisa mendapatkan semua yang kita harapkan,” ucap Asisten 1 Bidang Pemerintahan KBB ini.
Di tempat yang sama Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Subang Cecep Supriatin menyatakan tertarik dengan beberapa program yang digulirkan Kwarcab KBB. Program itu antara lain, Sadulur atau saba desa jeung lembur, kemudian Silaru yang berarti silaturahmi ka guru.
“Banyak hal yang bisa kita kembangkan di sini dari program-programnya Kak Aseng. Salah satunya keberaniannya untuk merangkul kaum milenial sebagai daya tariknya,” tutur Cecep.
Ia berjanji akan mengadakan kunjungan balasan ke KBB. Kwarcab Subang menyambut baik kehadiran para pengurus Kwarcab KBB. “Insha Allah, suatu saat kita juga akan berkunjung ke KBB,” ucapnya. (Nie)