Acara Kabisa (Kajian Bisnis Sabilulungan), berlangsung di Bale Sawala, Kompleks Pemkab Bandung, Soreang, Selasa (19/2-2019).* drd
SOREANG, PelitaOnline – Bisnis melalui media online di Kabupaten Bandung saat ini terhitung cukup marak, baik berupa penjualan barang dan jasa atau kuliner, terutama usaha kecil menengah (UKM).
Hal itu diakui Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kabupaten Bandung, H. Ferry Sandiyana SE., MM., di sela-sela acara Kabisa (Kajian Bisnis Sabilulungan) melalui tiga tahap simple membangun brand. Kajian bisnis ini diikuti lebih dari 100 peserta dari berbagai pelaku UKM di Kabupaten Bandung, berlangsung di Bale Sawala, Kompleks Pemkab Bandung, Soreang, Selasa (19/2-2019).
Bisnis online di Kabupaten Bandung, jelas Ferry, mencapai ratusan dengan omset cukup tinggi. Kadin sendiri, kata Fery, mendorong pelaku usaha online ini agar tumbuh pesat, baik melalui pembinaan atau pelatihan. Namun, tutur dia, bisnis online, perlu juga payung hukum yang hingga saat ini belum muncul dari pemerintah.
“Untuk bisnis online ini regulasi dari pemerintah mungkin belum muncul juga, seperti apa atau bagaimana pajak yang bagus untuk online, karena memang beberapa sudah mulai dilakukan pelaku usaha di Kabupaten Bandung,” tutur Ferry.
Kajian bisnis yang digelar ke tujuh kali ini dilaksanakan Kadin Kabupaten Bandung setiap tahun. “Kewajiban Kadin mendidik para pelaku usaha kecil menengah untuk bisa meningkatkan produktivitasnya. Mereka bisa lebih meningkatkan, baik untuk kemasannya atau apa pun itu, sehingga penjualannya bisa naik. Pelatihanusaha kecil dan menengah pada hari ini adalah bagaimana usaha itu mem-branding produknya,” kata Ferry.
Kegiatan ini, ucap Ferry, merupakan program Kadin yang tidak berbayar, sehingga para pelaku UKM sangat antusias untuk mengikutinya. Diharapkan para pelaku UKM di Kabupaten Bandung bisa meningkatkan produktivitas usahanya.
“Kadin konsen untuk membina para pengusaha kecil ini untuk bisa naik kelas, produknya bisa meningkat dengan adanya pelatihan ini nantinya,” ujarnya.* drd/har
