BANDUNG BARAT, PelitaOnline
Asosiasi Sepakbola Kabupaten (Askab) PSSI Bandung Barat mengeluh anggaran sebesar Rp1 miliar dari Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) tidak mencukupi untuk penyelenggaraan berbagai even pertandingan. Di sisi lain, Askab berkeinginan besar untuk mengangkat nama daerah melalui prestasi sepakbola.
“Kalau lihat angkanya Rp1 miliar itu besar sekali. Tapi ketika dipergunakan untuk menggelar kegiatan, kok perasaan jadi kecil dan masih banyak kurangnya,” ungkap Kepala Askab PSSI KBB Taufiqurohman, disela-sela pertandingan kompetisi intern tingkat senior, Rabu (4/9/2019) di Lapang Caringin Desa Margajaya Kecamatan Padalarang.
Sebagai salah satu contoh, ketika Askab PSSI KBB, hendak mendaftarkan diri event tingkat asosiasi provonsi (Asprov) zona Jawa-Bali U-17, biaya yang dibutuhkan bisa mencapai miliaran rupiah. Sementara anggaran untuk even tersebut tidak dianggarkan karena dari dulupun belum pernah ikut event seperti itu.
Jika dibandingkangkan dengan anggaran club saja, memang anggaran Askab PSSI jauh lebih minim. Seperti saat mengurus Club Sepak Bola Bandung Barat United (BBU), selama satu tahun anggaran yang dibutuhkan tidak cukup nRp 250 juta untuk melanju ke tingkat Jawa Barat, belum masuk zona Jawa-Bali. “Ya idealnya untuk BBU saja sekitar Rp 1,5 miliar dalam setahun. Sedangkan BBU kami subsidi cuman seratus juta,” tutur pemilik nama panggilan Opik ini.
Dikatakannya, jika hanya mengandalkan anggaran dari Pemkab saja, berat menjalankan roda organisasi ini. Oleh karena itu pihaknya akan mencari sponsor untuk meringankan beban selama ini. Pihaknya akan berkoordinasi dengan bupati untuk mengambil dana CSR dari perusahaan. (Nie)