Bupati Serukan Anggota BPD Kompak dengan Kades

Keterangan Gambar: Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna melantik anggota BPD se-Kecamatan Batujajar, Cihampelas dan Cililin, Selasa (13/11/18) di GOR Surya Arena Jalan Ciraden Kecamatan Cihampelas KBB. (Hens)

BANDUNG BARAT, PelitaOnline-Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna, mengingatkan dan meminta kepada seluruh Aggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) agar bisa seiring sejalan dengan Kepala Desa (Kades) dalam menjalankan tugas dan fungsi (tufoksi)-nya. Pasalnya jika kedua lembaga Pemerintahan Desa (Pemdes) ini berbenturan, maka akan berimbas terhambatnya roda pembangunan.

Permintaan ini, disampaikan Aa Umbara Sutisna  didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Wandiana usai  melantik anggota BPD se-Kecamatan Batujajar, Cihampelas dan Cililin periode 2018-2024. di GOR Surya Arena Jalan Ciraden Kecamatan Cihampelas, Selasa (13/11/18).

Aa Umbara berharap para anggota BPD  yang telah dilantik  bisa mempersentasikan visi misi Asfiratif, Kreatif, Unggul dan Religius (Akur) dalam mewujudkan program pembangunan. Pada pelaksanaannya, ditekankan agar mereka bisa lumpat (lari) sesuai jargon yang digelindingkannya.

Dikatakan, tidak sedikit anggota BPD bentrok dengan Kepala Desa gara-gara mereka berbeda faham. Namun sejak sekarang, ia meminta agar mereka seiring sejalan untuk membangun daerahnya. “Di era saya, tidak mau lagi ada BPD yang berbenturan dengan Kepala Desa. Tapi saya minta agar BPD dengan Kepala Desa kompak dan solid,” tuturnya pada wartawan.

Jika antara BPD dan Kades telah kompak, Aa meyakini desa-desa akan maju sesuai dengan potensinya. Karena jika dilihat dari segi potensi, desa-desa Bandung Barat bisa berkembang dan maju asal bisa mengelolanya dengan baik.

Lebih lanjut Ia, mengatakan, dirinya  cukup terkesan dengan Desa Klaten Jawa Tengah, yang bisa mengembangkan potensinya. Pengelolaan potensi desanya tersebut diserahkan pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), hingga bisa mendatangkan pendapatan sebesar Rp20 miliar/ tahun. “KBB juga bisa seperti itu, kalau Pemerintahan Desanya bisa menggali potensi yang ada. Contohnya, Desa Sindangkerta yang sudah berhasil mengelola potensi batu sampai bisa mendatangkan penghasilan,” tuturnya.

Keberhasilan Sindangkerta tersebut, diharapkan bisa diikuti oleh desa-desa lainnya. Akur (Aa Umbara Sutisna-Hengki Kurniawan) memprogramkan untuk peningkatan perekonomian masyarakat pedesaan, tahun 2020 akan dibangun Desamart. “Kita modalin desa untuk membangun Desamart supaya perekonomiannya meningkat. Daripada kayak sekarang banyak minimarket yang tidak ada izin dan sama sekali tidak ada kontribusinya. Mendingan kita bikin saja Desamart,” ucapnya.

Untuk pengelolaan Desamart tersebut, kata Aa bisa dipegang oleh BUMDes atau pengelolannya yang menjadi pengurus BUMDes. Yang jelas, dengan adanya Desamart, diharapan Pemdes bisa mandiri dan tidak terlalu memberatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). (Hens)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *