TASIKMALAYA|Pelita Online| Yudi Ahmad KSUP 1 pada UPTD Pengelolaan Jalan dan Jembatan Wilayah Pelayanan V Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Provinsi Jabar mengaku harus berjibaku di tahun 2020 sekarang ini terkait pemelihara rutin jalan provinsi terutama dalam wilayah penanganannya.
Hal ini lantaran terbatasnya alokasi anggaran rutin pemeliharaan jalan di tahun 2020 sekarang ini, ujar Yudi saat diwawancara Pelita Online, Selasa (22/9/2020) pagi diruangan staf SUP 1.
Sekarang ini, kita hanya berusaha untuk dapat mempertahankan kondisi jalan agar tetap layak dilalui sudah cukup bagus, karena kondisi terbatasanya anggaran di tahun ini sangat berpengaruh sekali.
Untuk menyiasati agar ruas jalan provinsi dalam wilayah penangan tetap dalam kondisi baik dan tetap mulus, kita yang ada di SUP 1 ini bekerja maksimal mungkin sesuai dengan ketersedian anggaran yang sangat jauh berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya, ujar Yudi.
“Ya kalau sebatas kerusakan ringan masih dapat diperbaiki, tapi kalau yang berat perlu ditangani oleh peningkatan maupun rehabilitasi. Seperti yang terjadi longsor sekitar panjanh 15 meter di ruas jalan Cikuray, itu tidak dapat ditangani oleh anggaran pemeliharaan rutin”,ujar Yudi lagi.
Saat ini kami benar-benar berjibaku pak, disisi lain, kondisi jalan harus tetap layak dilalui, disisi lain anggaran pemeliharaan rutin hanya mampu untuk memelihara Draenase, Selokan dan Bahu (DSB) pada DMJ (Daerah Milik Jalan (DSB), tambah Yudi mengelus dada.
Belum lagi memasuki musim penghujan seperti sekarang ini yang sudah mulai mengguyur wilayah Priangan mengakibatkan jalan-jalan kewenangan UPTD V secara keseluruhan akan berdampak pada tingkat kerusakannya. Tentu hal seperti ini harus dipikirkan secara teknis dan rit matik dalam menanggulanginya, tukas Yudi.
Disinggung apakah sudah mengusulkan kepada tingkat Dinas BMPR Provinsi Jabar terkait dana penanggulangan bencana alam, Yudi mengaku sudah mengusulkan. Namun semuanya adalah kebijakan yang diatas, ungkapnya. (ToM)