SOREANG, PelitaOnline — Pemerintah terus berupayà mangatasi masalah banjir di cekungan Bandung, khususnya Bandung Selatan. Salah satu upaya, yakni pembangunan Floodway(saluran banjir) Cisangkuy.
Proyek Floodway Sungai Cisangkuy di Kabupaten Bandung ini merupakan proyek ke lima dari enam proyek sepanjang Sungai Citarum yang ditangani Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum. Antara lainpeningkatan Sungai Cikeruh Hilir, Sungai Cikijing, dan Sungai Cimande, Kecamatan Rancaekek. Peningkatan kapasitas Upper Sungai Citarum di Kecamatan Majalaya.
Kemudianpembangunan proyek Danau Retensi Cieunteung untuk menyelesaikan masalah banjir tahunan di Baleendahyang saat ini pembangunan proyek ke enam, Danau Retensi Cieunteung di Baleendah yang proses pembangunannya sudah 67,72 persen.
Pengerjaan floodway Sungai Cisangkuyadalah paket 2 yang sudah mencapai 19,28 persen. Floodway ini akan mengurangi banjir di kawasan Pameungpeuk, Dayeuhkolot, dan Baleendah.
Menurut Ketua Panitia Pengadaan Tanah, yang juga Kepala Kantor Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Bandung, Atet Gandjar Muslihat, untuk proyek Floodway Cisangkuy pihaknya telah melakukan pengadaan lahan untuk dibebaskan, yaitu seluas 150.982 m2.
“Saat ini alhamdulillah kami telah membebaskan 330 bidang tanah untuk pembangunan floodway Cisangkuy,” kata Atet, di sela-sela pembayaran uang ganti kerugian di Gedung Wisma Haji, Soreang, Jumat (29/12).
Atet mengatakan, lahan tersebut terletak di tiga desa yang berada di dua kecamatan. Masing-masing; Desa Sangkanhurip, Kecamatan Katapang 50 bidang, dengan luas 6.367 m2, Desa Sukamukti, Kecamatan Katapang 81 bidang seluas 43.005 m2, dan Desa Bojongkunci, Kecamatan Pameungpeuk 199 bidang, 101610 m2. Pembebasan lahan tersebut telah melalui proses yang disetujui oleh semua pihak. Nilai untuk 330 bidang tanah tersebut sebesar Rp62 miliar.
“Ini sudah melalui tahapan dan tahapan pertama pembebasan dulu. Kendala pasti ada, tapi kita minimalisir,” ucap Atet.* Deddyra