2019,  Masalah Lingkungan Jadi Prioritas Kab. Bandung

Wakil Bupati Bandung, H. Gun Gun Gunawan, saat acara “Ngawangkong Bari Ngopi” di Taman Uncal, Kompleks Perkantoran Pemkab Bandung, Soreang, Jumat (21/12).* drd

SOREANG, PelitaOnnline — Wakil Bupati Bandung, H. Gun Gun Gunawan, mengatakan memasuki tahun baru 2019 Pemerintah Kabupaten Bandung, fokus pada pengolahan, penggunaan, dan pelaporan anggaran, tetutama anggaran bagi aparatur sipil negara (ASN) dan anggaran dana desa.

“Bagaimana pengolahan, penggunaan, dan pelaporan anggraan, dan bagaiamana anggaran yang besar digelontorkan, baik dari pusat, provinsi, maupun daerah itu bisa tepat sasaran. Ada output maupun outcame, sehingga permasalahan ke depan bisa segera diselesaikan,” jelas Gun Gun Gunawan saat beebicara pada program “Ngawangkong Bari Ngopi” yang diselenggarakan Bagian Kominfo Setda Kabupaten Bandung, di Taman Uncal, Kompleks Pemkab Bandung, Soreang, Jumat pagi (21/12-2018).

Hal itu perlu dilakukan, tutur Gun Gun, agar jangan ada lagi permasalahan administrasi, kurangnya koordinasi, atau kurangnya perencanaan.

“Untuk itu, kami terus membuat langkah-langkah cepat supaya sistem pengawasan, pengendalian, dan koordinasi di antara Pemerintah Kabupaten Bandung lebih bagus lagi, tidak sewang-sewangan atau ego sektoral antara OPD,” kat Gun Gun.

Disebutkan Gun Gun, anggaran tahun 2019 yang menjadi prioritas di antaranya masalah lingkungan yang banyak disoroti. Anggaran untuk lingkungan ini lebih besar daripada sebelumnya, yaitu 25 persen sudah cukup.

“Komitmen kita dengan DPRD pun masalah lingkungan ini harus menjadi prioritas,” tutur Gun Gun.

Selanjutnya, menurut Gun Gun, dibukanya Jalan Tol Soroja, terkait investasi daerah, baik untuk pertumbuhan ekonomi maupun keperiwisataan di Bandung Selatan, termasuk program turunan dari pemerintah pusat harus terbuka.

“Oleh karena itu untuk anggran 2019 kita fokuskan bagaiamana menata wajah ibukota dan yang lainnya bisa dipersiapkan, terutama dampak pertumbuhan adanya akses jalan menuju Kabupaten Bandung,” imbuhnya.

Dalam acara “Ngawangkong Bari Ngopi” yang rutin digelar satu bulan sekali setiap Jumat pagi ini, juga dihadirkan narasumber Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Bandung, H. Marlan, dan Kepala Dinas Pertamanan, Permukiman, dan Tata Ruang Kabupaten Bandung, Erwin Rinaldi.

Dalam kesempatan ini, Erwin Renaldi menyampaikan sejumlah program, seperti penataan kawasan kumuh, fasilitas sarana umum jalan lingkungan, jalan setapak, air bersih, sanitasi, rutilahu, dan lainnya.  Soal program rumah tidak layak huni (rutilahu), bantuanya tahun ini naik menjadi Rp15 juta per unit per rumah, di luar pajak.

“Nilai sebesar itu merupakan kesepakatan bupati dan DPRD, nilai yang cukup besar dibanding daerah lain,” kata Erwin.

Indek Daya Beli Meningkat Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Bandung,  H. Marlan, mengatakan indek daya beli masyarakat Kabupaten Bandung terus mengalami peningkatakan, yaitumencapai 69 poin, lebih tinggi daripadaDinas Pendidikan.

“Dulunya daya beli masyarakat paling bawah dan IPM-nya sekarang menjadike dua,” kata Marlan.

Meningkatnya indek daya beli, tutur Marlan, di antaranya akibat dampak dibukanya Jalan Tol Soroja, sehinggaekonomi di Kabupaten Bandung terusbergeliat cukup pesat. Terutama sektor UMKM, khususnya bidang kuliner yang tumbuh di mana-mana, tumbuh tempat-tempat kuliner yang sangatdiminati masyarakat.

“Kuliner Kabupaten Bandung punya ciri khas tertentu dan keunggulan tertentu yang bisa dijual ke publik,” paparnya.

Tutur Marlan, dibangunnya Transmart sebagian besar barang yang dijual harus produk UMKM Kabupaten Bandung, karena sudah komitmen dengan pihak Trasmart, yaitu 60 persen bahan yang dijual merupakan barang-barang produk UMKM Kabupaten Bandung. Transmart juga selain menjual di lokasi, menjadi tempat distribusi produk dari UMKM Kabupaten Bandung untuk didistribusikan ke Transmart yang ada di Jawa Barat dan Jabodetabek.* drd

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *