SOREANG, Pelita Jabar – Sekitar 600 atlet peserta Pekan Olahraga Pelajar Wilayah Daerah (Popwilda) IV Jawa Barat, berbaris rapi sesuai kota/kabupaten yang mereka wakili. Mereka hadir di Gymnasium SOR si Jalakharupat, Soreang, Kabupaten Bandung, Sabtu (27/7/2019) pagi, untuk mengikuti pembukaan pekan olah raga antar pelajar tersebut.
Di bagian tribun, meski tak penuh penonton, sejumlah pelajar pun khusuk mengikuti acara demi acara pembukaan yang dimulai dengan Lagu Indinesia Raya dan Hymne Kabupaten Bandung. Popwilda IV Jawa Barat diikuti delapan kontingen Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, dan Kota Banjar.
Para atlet yang terdiri atas pelajar dari berbagi jenjang pendidikan tersebut, akan bertanding pada delapan cabang olahraga (cabor), yakni sepak takraw, pencak silat, sepak bola, bola voli, bulu tangkis, basket, tenis meja, dan tenis lapangan. Mereka bertanding selama lima hari, mulai 27 Juli hingga 31 Juli 2019.
Pertandingan berlangsung di sejumlah venue ada di kompleks SOR si Jalakharupat dan di beberapa arena di luar komplek. Popwilda IV Jawa barat dibuka secra resmi oleh tuan rumah penyelenggara, Bupati Bandung, yang diwakili oleh Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bnadung, H Slamet Mulyana.
Dalam sambutan pembukaannya, yang dibacakan Kepala Dispora Kabupaten Bandung, Bupati berharap seluruh pelajar yang akan bertanding dapat menumbuhkan semangat menjadi yang terbaik dengan cara santun, beretika, dan bermartabat. “Ini penting, agar menjadi atlet sejati kebanggan daerah,” katanya.
Masih dalam sambutan, bupati mengungkapkan rasa prihatinnya terhadap fenomena jual beli atlet yang terjadi akhir-akir ini. Ia tak memungkiri jual beli atlet tersebut telah diatur dalam peraturan pemerintah.“Walaupun hal ini telah diatur dalam peraturan pemerintah, harus menjadi perhatian serius kita semua,” katanya.
Untuk mengantisipasi fenomena tersebut, khususnya dunia keolahragaan di Jawa Barat, bupati berharap, seluruh pembina keolahragaan baik di sekolah maupun seluruh pembina keolahragaan di dearah, sedini mungkin menanamkan dan menumbuhkan rasa kedaerahan kepada para atlet. “Hal ini dimaksudkan agar program daerah berupa pembinaan olah raga yang berjenjang dan berkelanjutan tidak terputus di tengah jalan.”
Pada Kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, menyebutkan, untuk mengantisipasi fenomena jual beli atlet, antara lain dengan memperpanjang pembinaan. “Alhamdulillah, Jawa Barat insyaallah ke depan pembinaannya diperpanjang. Jadi, tidak beli beli lagi atlet.”
Gubernur, dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Dispora Jawa Barat, Wahyu Iskandar, berharap perpanjangan masa pembinaan atlet juga bisa bersinergi dengan kabupaten/kota yang masih minim dalam hal keolahragaan. “Dan terakhir dapat memberikan penghargaan kepada pelatih, ofisial, juga atlet.” (ay/red)