BANDUNG BATAT, |Pelita Online|
Warga Desa Kertajaya Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat (KBB) kecewa dengan manajemen Lotte Mart Grosir Padalarang, yang dinilainya tidak menepati janjinya.
Sebelum pembangunan super market tersebut, pihak Manajemen Lotte Mart Grosir telah bersepakat dengan Pemerintahan Desa (Pemdes) Kertajaya untuk membangun jembatan penyebrangan tepat di depan Jalan Raya Padalarang.
“Sampai sekarang, jembatan itu belum juga dibangun. Padahal dulu janjinya, Lotte Mart Grosir mau bikinkan jembatan penyebrangan,” kata salah seorang tokoh masyarakat Desa Kertajaya Ibrahim, Senin (2/11/2019) di Padalarang.
Jembatan tersebut idealnya sambung Ibrahim dibangun sebelum Lotte Mart Grosir dibuka secara resmi, pekan lalu. Tapi hingga sekarang nihil. Padahal dengan adanya super market tersebut, arus lalu lintas kendaraan kian padat sehingga terkadang menyulitkan masyarakat untuk menyebrang.
Terkadang anak-anak sekolahan yang mau menyebrang atau masyarakat lainnya menunggu jasa Satuan Pengamanan (satpam) SMKN 4 Padalarang yang berada di sebrang jalan Lotte Mart Grosir. “Ya, karena susah nyebrangnya itu. Coba kalau sudah ada jembatan penyebrangan, kan tidak perlu repot-repot,” ungkap Ibrahim.
Kekecewaan warga sekitar bukan hanya jembatan penyebrangan yang belum juga terealisasi, tapi masalah penyerapan tenaga kerja juga jadi ganjalan warga. “Kita harapkan dengan adanya perusahaan baru di sini, ya bisa menyerap tenaga kerja warga sekitar. Ini mana? Nggak ada warga kita yang dijadikan karyawan,” ungkapnya.
Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kertajaya Suherman membenarkan jika sebelumnya Desa Kertajaya dijanjikan jembatan penyebrangan oleh manajemen Lotte Mart Grosir Padalarang. Menurutnya wajar jika warga mempertanyakan hal itu karena realitasnya memang belum ada.
“Jangankan dua janji itu, waktu peresmian saja desa (pemerintah desa) tidak diundang. Padahal sebelum membangun kita sudah bicarakan di forum pada saat rapat di pemda,”jelas Suherman.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengatakan jika hal itu tidak semestinya terjadi. Ia seketika mengintruksikan Camat Padalarang Usep Supriatna dan leading sektor lainnya agar segera menindaklanjuti keluhan warga.
“Saya juga dapat pertanyaan dari warga tentang tenaga kerja yang mayoritas non warga setempat,” ungkap orang nomor satu di KBB ini.
Umbara juga meminta agar Manajemen Lotte Mart Grosir memperhatikan penyerapan tenaga kerja warga setempat. Ia dengan tegas menekankan agar keberadaan perusahaan di wilayah KBB tidak hanya sekedar mencari keuntungan saja.
“Ya tolong dong perhatikan warga sekitarnya. Saya mau kalau ada perusahaan di KBB, harus ada manfaatnya juga buat warga sekitar. Kalau membandel, kita bisa cabut lagi izinnya,” ucap Umbara.
Dihubungi terpisah melalui whatsApp Public Relation Lotte Mart Grosir Padalarang Dinda, belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. “Saya komfirmasi dulu ke manajemen. Soalnya saya kurang tahu tentang ini,” jawabnya singkat.(Nie)