BANDUNG, |Pelita Online |Penyediaan sarana prasarana layanan pendidikan menengah dalam bentuk pembangunan ruang kelas baru (RKB), merupakan wujud kegiatan dalam mendukung program pendidikan menengah Sehingga program tersebut akan memperluas daya tampung bagi lulusan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) atau sederajat yang memiliki minat melanjutkan pendidikan ke SMA.
Jawa Barat termasuk provinsi dengan lompatan pembangunan ruang kelas paling besar di Indonesia. Baik melalui anggaran APBD maupun APBN. Betapa tidak karena, dari awal Ahmad Heryawan, menjabat sebagai Gunernur, pembangunan ruang kelas untuk semua jenjang pendidikan di Jabar tidak ada yang terlewatkan semua dibangun dengan kualitas dan mutu yang layak untuk proses kegiatan belajar dan mengajar. Hal ini tentu sangat berdampak pada kenaikan tingkat Angka Partisipasi Kasar (APK) di Jawa Barat.
Pembangunan Ruang Kelas Baru dan Rehabilitasi Ruang Kelas merupakan salah satu program prioritas pembangunan pendidikan di Jawa Barat sebagai bagian dari peningkatan aksesbilitas dan daya tampung pendidikan, termasuk yang dilaksanakan di SMA Negeri 25 Kota Bandung dalam tahun anggaran 2019 ini SMAN dikawasan Bandung Timur ini mendapat bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang diperuntukan untuk dua ruang kelas belajar siswa dan satu ruang laboraturium untuk praktek siswa
Kepala Sekolah (Kepsek) SMAN 25 Kota Bandung, Drs. H. Warya Aris Purnama, MM, saat ditemui diruang kerjanya, membenarkan bahwa untuk tahun 2019 ini, SMA yang dia pimpin mendapat bantuan DAK dari Dinas Pendidikan Jawa Barat.
Dikatakan Aris, dana bantuan sebesar lebih kurang Rp 800 Juta yang bersumber dari APBN tersebut diperuntukan untuk tiga lokal. “Dua ruang kelas untuk belajar, dan satu ruang untuk praktek siswa,” kata Kepsek yang akrab disapa Abah ini.
Aris menambahkan,bantuan dari DAK yang dikondisikan untuk pembanguan fisik ini, sangat bermanfaat untuk kegiatan belajar siswa. Dengan adanya bantuan yang diberikan oleh pemerintah untuk membangun ruang kelas, “Insya Allah daya tampung sekolah kami dapat terpenuhi,”ucapnya kepada PelitaOnline.co id, kemarin Jumat (27/12)
Sementara Kepala Bidang PendidikanMenengah Atas (PMA) Dinas Pendidikan Jawa Barat, Ir. Yesa Sarwedi Hamiseno, mengatakan untuk tahun anggaran 2019 Disdik Jawa Barat, mendapat bantuan dari Pusat melalui DAK, dialokasikan kepada 351 ruang kelas, untuk rehabilitasi ringan, sedang dan berat.
“ Secara umum sekolah yang mendapatkan bantuan tersebut, perttama rata rata kondisi ruang kelasnya layak untuk diperbaik. Kedua memang ada sekolah sekolah yang kekurangan ruang kelas.
Nah, dengan adanya bantuan ini kami menghimbau kepada pihak sekolah agar pergunakanlah ruang kelas ini dengan baik, dan jaga kebersihanya, “tegas Yesa. saat ditemui di Kantornya Jalan DR Rajiman N0 6 Bandung (cak)