Peket Penataan dan Revitalisasi Situ Gede Kota Tasikmalaya Diduga Lemah Pengawasan

TASIKMALAYA||Pelita Online||,– Proyek Penataan dan Revitalisasi Situ Gede Kota Tasikmalaya (Lanjutan) di Tahun Anggaran 2024 pada UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Ciwulan-Cilaki yang dikerjakan oleh CV. Makalangan Mulya Bersama diduga lemah pengawasan dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).

Sehingga, proyek yang dikerjakan oleh CV. Makalangan Mulya Bersama senilai Rp 1.349.479.392,05 tersebut dengan mudahnya menerapkan hasil pekerjaan tanpa arahan PPTK, PPK maupun dari pihak konsultan pengawas.

Pantauan media ini ditemui pekerjaan yang tidak maksimal itu terlihat dari banyaknya hasil pemasangan kisi-kisi pada besi bertulang yang tidak pas dengan ukuran antara kedua sisi.

Selanjutnya, penambahan profil berjenis ubin pada tiang penyangga plaza pun nampak terlihak banyak yang renggang, sehingga terkesan kurang rapih.

Yang lebih terlihat lagi hasil pekerjaan penggantian genting yang semula genting berjenis tanah liat kini diganti dengan genting model spandek baik cara pengerjaannya maupun jenis genting spandek nya diduga kuat tidak berkualitas.

Tak pelak, melihat lemahnya pengawasan dari berbagai pihak yang berkompoten mengawasi proyek tersebut diantaranya PPK, PPTK maupun konsultan membuat hasil pekerjaan menjadi asal-asalan. Semestinya sebagai elemen dan koridor ruang para pedagang itu menjadi hilang estetika.

Mengamati pekerjaan yang sedang pada tahapan pinishing pengecatan kisi-kisi sudah seperti itu jadi sangat merugikan bagi masyarakat selaku penerima manfaat, karena nantinya berpengaruh pada kualitas dan mutu hasil pekerjaan.

Sementara, selama ini masyarakat butuh hasil yang maksimal. Pada prinsipnya apapun yang dibangun oleh pemerintah dapat dinikmati dalam waktu yang lama.

Diduga kuat, buruknya kualitas pekerjaan itu karena adanya dugaan akan bagi-bagi keuntungan antara pihak pengawasan dalam hal ini PPK, PPTK dan Konsultan dalam hal ini UPTD PSDA Wilayah Sungai Ciwulan-Cilaki.

Menanggapi hal itu, Jaya selaku pihak Penyedia Jasa (PJ) membantah kalau proyek ini lemah pengawasan. Bahkan, belum lama ini ada kontrol dari Dinas SDA Provinsi Jabar dan Bepeda Jabar. “Jadi tidak benar lemah pengawasan,” katanya kepada pelitaonline Jum’at (27/9/2024).

Ditambahkan Jaya, bahwa progres pekerjaan proyek sampai saat ini memasuki sekitar 62%. “Sekarang lagi pinishing pengecatan kisi-kisi dan nanti sore akan dilakukan okmane,” katanya seraya menambahkan saat ini sedang proses administrasi, ||tommy riyaldi||

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *