Keterangan Gambar: Situ Ciburuy di Jalan Raya Ciburuy Kecamatan Padalarang KBB. (Hens)
Bandung Barat, PelitaOnline-Lagu Bubuy Bulan, salah satu lagu daerah yang cukup akrab dengan telinga orang Sunda. Selain nadanya yang mendayu-dayu, lirik lagunya cukup unik dan mengandung misteri. Terutama pada lirik Situ Ciburuy laukna hese dipancing (ikannya susah dipancing), ada kesan misteri yang hingga saat ini belum terpecahkan.
Beberapa pemancing, mengaku memang agak sulit mendapatkan ikan di Situ Ciburuy jika dipancing. Pada awal Kabupaten Bandung Barat (KBB) berdiri, Pemkab Bandung Barat pernah mengadakan mancing mania yang sebelumnya melepaskan kwintalan ikan. Namun para pemancing pada saat itu, mengalami kesulitan mendapatkan ikannya.
Pada lirik lagu itupun tergambar, betapa indahnya Situ Ciburuy. Kalimat nyeredet hate ningali ngeplak caina mengesankan, betapa luas dan indahnya Situ Ciburuy. Jika dibandingkan dengan kondisi Situ Ciburuy saat ini, sangat jauh berbeda.
Situ Ciburuy, tidak lagi indah dipandang mata. Airnya yang sebelumnya ngeplak, terkadang kering kerontang di musim kemarau. Terlebih di sekitar Situ Ciburuy berdiri bangunan-bangunan yang makin menyempitkan pandangan. Situ Ciburuy mulai kehilangan keindahannya, meskipun namanya melegenda di tataran Pasundan.
Namun pada akhir tahun 2018 ini, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil membawa berita gembira. Situ Ciburuy termasuk destinasi wisata Jabar sehingga Pemprop Jabar pada awal tahun 2019 akan melakukan penataan lagi.
Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna menyambut baik rencana gubernur tersebut. Karena selama ini, Situ Ciburuy mulai kehilangan pengunjungnya sehingga kurang diminati wisatawan. Jika ditata kembali, maka Situ Ciburuy bisa dijadikan obyek wisata yang menjadi tujuan para wisatawan ke KBB.
“Dengan demikian, PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari sector pariwisata akan meningkat lebih besar lagi,” harapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbadpir) KBB Sri Dustirawati didamping Sekretarisnya Cucu Hestika menyambut baik penataan Situ Ciburuy. Selain Situ Ciburuy, obyek wisata yang akan dikembangkan oleh Pemprov Jabar adalah Curug Malela.
“Untuk meningkatkan kepariwisataan di KBB, tentunya penataan Situ Ciburuy dan Malela kita sambut gembira dan berterima kasih pada Bapak Gubernur,” ucap Sri.
Selain penataan obyek wisata yang akan digarap Pemprov Jabar, Sri juga mengatakan jika KBB juga memprogramkan pengembangan beberapa obyek wisatanya. Antara lain, pembangunan Desa Wisata, pembangunan Geo Park, kemudian pembangunan Ekonomi Kreatif (Ekraf)
Untuk pengembangan Ekraf Sri optimis KBB bisa berkembang. Karena hingga saat ini di KBB telah terbentuk 12 bidang komunitas Ekraf dari 16 Ekraf yang ada. Itu artinya potensi KBB untuk mengembangkan Ekraf sangat terbuka. “Saya yakin Ekraf di KBB bisa melaju dengan cepat. Karena potensinya cukup luar biasa,” pungkasnya.
Potensi wisata yang dikembangkan tersebut tidak hanya yang dikelola pemerintah saja. Namun beberapa diantaranya dikelola oleh swasta yang makin menambah keragaman pariwismsata di KBB. “Pada dasarnya konsep pengembangan pariwisata ini mengacu ada konse pentahelix, dimana semua stackeholder berperan mulai dari pemerintah, lembaga usaha pemerintah, perbankan, pihak swasta, komunitas masyarakat dan juga media massa,” pungkas Sri. (Hens)