GEDUNGSATE, PelitaOnline,– Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Dinas Sumber Daya Air (SDA) akan menata beberapa kawasan Daerah Irigasi, Aliran Sungai, Situ dan Waduk menjadi ruang publik. Hal ini, penting untuk meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat.
Menurut Kepala Dinas SDA Jabar, Ir. H. Nana Nasuha Djuhri, Sp.1, dalam beberapa kesempatan rapat pak Gubernur M.Ridwan Kamil menginginkan agar kawasan SDA yang di bawah kewenangan Dinas SDA Jabar, baik itu Daerah Irigasi, Aliran Sungai, Situ dan Waduk, akan ditata semenarik mungkin menjadi kawasan ruang publik, sehingga masyarakat atau wisatawan datang untuk menikmati keindahan alam dan dapat ber-selfie-ria.
Pada tahun 2019 mendatang, ada empat (4) kawasan yang akan ditata / di design yaitu Situ Ciburuy, Rawakalong, Waduk Darma dan Kalimalang. Selama ini di empat kawasan tersebut diatas, hanya dipergunakan untuk kebutuhan pertanian dan pemanfaatan air bagi kebutuhan masyarakat. Namun nanti akan dijadikan juga ruang wisata publik. Bahkan Kalimalang, pak Gubernur sendiri yang mendesignnya.
Demikian dikatakan, Kadis Dinas SDA Jabar, Ir. H. Nana Nasuha Djuhri, Sp.1 didampingi Sekretaris Andri Heryanto, ST, MAP, MT saat ditemui usai menghadiri peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum ke 73 tahun 2018 tingkat Provinsi Jawa Barat, di Gedung Sate, Bandung, Senin (3/12-2018).
Sesuai dengan keinginan pak Gubernur, tentunya kedepan kita mencoba untuk mengoptimalkdan SDA Jabar baik bagi masyarakat petani maupun masyarakat lainnya yang membutuhakan air. Sehingga nanti tidak hanya berfungsi sebagai ruang air tapi juga sebagai ruang publik yang dapat menjadikan tujuan wisata bagi masyarakat.
Untuk mewujudkan sebagai ruang wisata publik, alhmadulillah, dalam tahun anggaran 2019 mendatang, Dinas SDA Jabar mendapat tambahan anggaran, terutama untuk menyelesaikan pembangunan Daerah Irigasi Caringin di Sukabumi tahap II, dan bahkan dalam waktu yang bersamaan juga dlaksanakan pembangunan jaringan irigasinya, ujarnya.
Sementara itu, terkait moment peringatan Hari Bakti PU ke 73 tahun 2018 ini, bukan hanya diperingati secara serimonial semata. Tapi, ada makna yang besar terkandung didalamnya. Dimana, ada 7 orang karyawan PU Pengairan kala itu menjadi korban, demi mempertahankan dan memperjuangkan Gedung Sate sebagai kantor PU Pengairan kala itu. Pengorbanan 7 karyawan kala itu, harus menjadi cermin dan memotivasi kita dalam meningkatkan kinerja yang lebih baik lagi.
“Intinya di Hari Bakti PU 73 ini, merupakan momentum untuk meningkatkan kinerja Dinas SDA Jabar secara keseluruhan”,ujarnya.
Sementara itu Sekretaris Dinas SDA Jabar, Andri Heryanto menambahkan bahwa pembangunan DI Caringin, sudah dimulai tahun 2016 lalu, dengan tahapan pembuatan jalan akses ( Pembebasan lahan dan pembuatan jalan ) sudah dilaksanakan, bahkan tahun 2018 sedang dilaksanakan pembangunan bendung ( pendanaan dari DAK APBN).
Untuk anggaran tahun 2019, kita juga telah menganggarkan dana untuk pembebasan lahan tahap II, pembangunan prasarana Bendung dan pembangunan saluran primer, dari Bendung s.d BCI-8.
Andri mengatakan, dari DAK (APBN) 2019 DI Caringin yang semula dianggarkan Rp.100 miliar ternyata hanya dapat Rp.50 miliar. Karena sebagian lagi oleh pusat diperuntukan untuk bantuan benacana alam lombok dan palu.
Selanjutnya terkait program 2018 yang ada Dinas SDA Jabar, semua berjalan sesuai dengnan perencanaan. Sedangkan untuk program 2019, Dinas SDA Jabar mencanangkan pelaksanaan Operasi dan Pemeliharaan Irigadi di 6 wilyah sungai dan Pelaksanaan OP situ di 6 wilayah sungai, ujarnya.
Selain itu, kita juga akan melakukan DED Perencanaan 100 embung yang tersebar di 27 Kabupaten/kota se-Jabar. Bahkan pak Gubernur minta kita utuk Penataan Situ Ciburuy, Situ Rawakalong, Waduk Darma dan Kalimalang.
Nanti Situ Ciburuy, Rawakalong, Waduk Darma dan Kalimalang, selain dipergunakan untuk kebutuhan pertanian dan pemanfaatan air bagi kebutuhan masyarakat , juga dapat dijadikan ruang wisata publik. Bahkan Kalimalang, pak Gubernur sendiri yang mendesignnya, tandasnya. (h2w).