Kota dan Kab Bandung Masih Tetap Menjadi Tujuan Urban

BANDUNG,PelitaOnline-Kota dan Kabupaten Bandung diprediksi masih akan menjadi kota tujuan urban bagi warga usia kerja yang ingin mengubah masa depannya. Mereka akan datang dengan membonceng arus balik Idul Fitri 1440 H atau 2019 M.

“Prediksi tersebut didapat dari hasil penelitian Disdukcapil,” kata Kadisdukcapil Jabar Heri Suherman dalam acara Jabar Punya Informasi (Japri) di Gedung Sate Jl Diponegoro, Bandung, Selasa, 28 Mei 2019.

Kaum urban yang akan masuk ke Kota dan Kabupaten Bandung paska Idul Fitri 1440 H itu umumnya masih warga Jawa Barat juga, berasal dari beberapa desa di seantero Jawa Barat.

“Jadi itu urbanisasi dalam provinsi,” katanya.

Heri menjelaskan, berdasarkan data yang dimiliki Disdukcapil Jabar, jumlah warga yang akan melakukan urbanisasi ke Kota dan Kabupaten Bandung tidak terlalu besar, yakni hanya sekitar 35 ribu orang.

“Rata-rata warga yang melakukan urbanisasi ke Kota dan Kabupaten Bandung itu mereka yang mencari pekerjaan di sektor informal,” kata dia.

Selain Kota dan Kabupaten Bandung, wilayah lainnya di Jawa Barat yang menjadi daerah tujuan urbanisasi lainnya adalah Kabupaten dan Kota Bogor, Bekasi, dan Depok.

“Sedangkan untuk warga dari luar Jawa Barat paling banyak melakukan urbanisasi ke daerah Bogor, kemudian ke Bekasi dan Depok. Itu urbanisasi mencari kerja untuk sektor formal seperti industri. Jumlah lumayan tinggi yakni sekitar 45 ribu orang,” kata dia.

Heri menuturkan ada sejumlah dampak negatif berupa dampak sosial yang ditimbulkan dari urbanisasini seperti jika pendatang yang datang ke kota tanpa keahilan kerja maka akan menimbulkan pengangguran.

“Selain itu juga bisa meningkatkan kriminalitas dan kalau urban datang tanpa tempat tujuan yang jelas maka dampak sosialnya adalah akan menimbulkan permukiman kumuh,” kata dia.

Lebih lanjut Heri mengatakan untuk mengatasi masalah urbanisasi tersebut Pemprov Jawa Barat di bawah kepemimpinan Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum menyiapkan berbagai jenis program kerja yang menitikberatkan pembangunan di pedesaan.

Program tersebut One Village One Company (OVOC) untuk mewujudkan satu desa satu Bumdes, program Mobil Aspirasi Kampung Juara (Maskara), dan program Desa Wisata. red

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *