
BANDUNG||Pelita Online||,– Menanggapi keresahan terkait program kerjasama yang telah lama terjalin antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bidang pengelolaan Operasi dan Pemeliharaan (OP) jaringan irigasi yang selama ini membuat resah sebagian pelaksana Tugas Pembantuan Operasi dan Peliharaan (TPOP) ternyata tidak ngaruh dan tidak ada efek bagi UPTD Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Wilayah Sungai (WS) Citanduy.
Hal itu dikemukakan Andi Nursamsi selaku staf Bagian Tata Usaha (TU) UPTD PSDA Citanduy pada pelitaonline.co.id Selasa (20/5/2025). Menurutnya, hal itu tidak ada efek bagi kami yang ada di UPTD PSDA Citanduy ini, tapi tidak tau juga kalau ditingkat petugas TPOP itu sendiri, ungkap Andi yang mengaku pernah juga di tupoksi ngurus pelaksana TPOP ini.
Menurutnya, begitu juga TPOP dalam konteks yang diambil alih oleh pemerintah pusat itu tidak ngaruh juga, karena selama ini sifatnya hanya tugas pembantuan yang diberikan kepada satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dalam hal ini Dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Jabar.
Termasuk dalam pengupahan juga kan dana-nya dari pemerintah pusat yang diberikan melalui Dinas dan selanjutnya disalurkan kemasing-masing UPTD, termasuk di UPTD Wilayah Sungai Citanduy ini terdapat sebanyak 63 pelaksana TPOP, ungkap Andi.
Termasuk dari resiko garapan bidang pelaksanaan TPOP itu sendiri menurut Andi tidak ada perubahan sama sekali, karena semua pelaksana TPOP yang semua diambil alih oleh pemerintah pusat itu tetap berada diwilayah kerjanya masing-masing, karena ini hanya bersifat statusnya saja, kata Andi
“Kadang-kadang mereka para pelaksana TPOP itu masih ada yang koordinasi ke UPTD ini, meski statusya sudah pelaksana TPOP pusat” ungkap Andi. (tommy rialdy)