BANDUNG, PelitaOnline – Jika pemilu dilaksanakan hari ini, pasangan calon presiden (capres) manakah yang akan masyarakat pilih? Ternyata H. Joko Widodo-KH. Ma’ruf Amin (30,17%) unggul atas H. Prabowo Subianto-Sandiaga Salahudin Uno (23%%). Namun suara tertinggi masih berada di masyarakat yang berstatus undecided voters, dengan tidak tahu/tidak menjawab (46,67%).
Itulah hasil Release Survey Dapil Jabar 1 dan Diskusi Perilaku Golput dalam Dinamika Demokrasi, yang disampaikan Peneliti Cakrawala Indonesia, Nugroho Adinegoro, di Lt. 3 Gedung UTC, Jalan Dago No. 4 Bandung, Jumat (5/4/2019).
Survey yang dilakukan Cakrawala Indonesia dilaksanakan di Dapil Jabar 1, yang meliputi Kota Bandung dan Cimahi, pada rentang Februari-Maret 2019.
“Wilayah ini dipilih karena Kota Bandung dan Kota Cimahi dikenal sebagai daerah metropolitan perkotaan, di tempat arus informasi berbasiskan teknologi cukup mudah didapat, sehingga termasuk wilayah ‘melek informasi’. Masyarakatnya dinilai terdidik dan menjadi cerminan pemilih nasional. Selain itu, di daerah ini cukup banyak caleg yang berlatar beakang artis, sehingga diharapkan dari penelitian ini bisa didapatkan data mengenai kecenderungan rasionalitas pemilih, dampak media infrmasi, serta dampak populisme politik,” papar Nugroho Adinegoro.
Wawancara yang dilakukan Cakrawala Indonesia melalui metode penarikan sampel berupa multistage random sampling, pada seluruh orang yang tercantum di DPT Kota Bandung, yaitu 2.034.230 orang dan DPT Kota Cimahi sejumlah 364.413 orang, jumlah sampling 600 responden, denganmargin of error di angka 4% pada tingkat kepercayaan 95%,
yang dilakukan pengacakan di level keurahan dan RW, diperoleh pula beberapa hasil survey.
Pada analisis partai dan caleg, popularitas partai, urutan partai yang paling diingat dan dikenal responden, yaitu PDIP (20,5%), Golkar (11,17%), Gerindra (8,83%), Demokrat (5,67%), Nasdem (5,33%), PKS (5%), PAN (3%), Perindo (2,5%), PKB (1,83%), PPP (1,5%), Hanura, PSI (1%), PBB (0,83%), Berkarya, Garuda, PKPI (masing-masing 0,17%), tidak tahu/tidak jawab (31,33%).
Soal elektabilitas partai, partai yang akan dipilih responden, yaitu; PDIP (10,76%), Gerindra (9,33%), Golkar (6,33%), Demokrat (4,33%), Nasdem (3%), Perindo (2,33%), PKS (2%), PSI (1,67%), PKB (1,17%), PPP, PAN (masing-masing 0,83%), Hanura, Berkarya, Garuda (masing-masing 0,33%), PBB (0,17%), PKPI (0%), tidak tahu/tidak jawab ( 55,33%).
Soal elektabilitas caleg, ihwal caleg yang akan dipilih, yaitul Nurul Arifin (3%), Junico BP Siahaan (2,5%), Choky Sitohang, Agung Budi Santoso (2,17%), Aang Hamid Sugnda (2%), Muhammad Farhan (1,67), Kirana Larasati (1,5%), Sodik Mujahid, Giring Ganesha, Ketut Sustiawan, Asep Hadad, Martini SE (1,33%), Happy Bone, Agung Suryamal (1%), Boyke Febrian Muhammad (0,83%), Ledia Hanifa, Maria Rosalinda, Teddy Setiadi (0,67%), Chairul Yaqin H., Arif Rahman, Ricky A. Subagdja (masing-masing 0,5%), Arif Suditomo, Zaini Shofari, Ella M. Girikomala, Lenny Marliani, Retno Ayu S. (masing-masing 0,33%), lainnya (0,17%), tidk tahu/tidak jawab (65,33%) .
Terkait pemilih milenial, yang dikategorikan pada pemilih pemula (17-21 tahun) dan pemilih muda (22-30 tahun), berdasarkan pilihan partai, respomden akan memilih; Gerindra (12,73%), PDIP (7,88%), Nasdem (4,85), PSI (4,24%), Perindo (3,64%), Golkar, PKS, Demokrat (masing-masing 2,42%), PKB, Garuda, PAN (masing-masing 1,21%), Hanura (0,61%), tidak tahu/tidak jawab (55,15%).
Terkait pemilih milenial, berdasarkan pilihan caleg, responden akan memilih; Muhammad Farhan, Giring Ganesha, Choky Sitohang (masing-masing 3,64%), Aang hamid Sganda, Kirana Larasati (masing-masing 2,42%), Martini, SE., Nurul Arifin, Junico BP Siahaan (masing-masing 1,82%), Asep Hadad, Arif Rahman, Teddy Setiadi (masing-masing 1,21%), caleg lainnya (0,61%), tidak tahu/tidak jawab (67%).
Akademisi Ilmu Politik FISIP Unpad, Dr. Yusa Djuyandi, S.IP, M.Si., menanggapi pelaksanaan pemilu tinggal sebentar lagi, tetapi berdasarkan penelitian Cakrawala Indonesia ternyata masih banyak “massa mengambang”, yang menjawab tidak tahu/tidak menjawab di Dapil Jabar 1.
“Sebagai masyarakat yang berkarakter rasionalis kritis, masyarakat di Dapil Jabar 1 masih banyak yang wait and seeterhadap pilihannya. Dalam waktu yang tidak lama lagi ini, tinggal bergantung bagaimana para kandididat mampu menggagas programnya yang benar-benar bisa dibumikan, direalisasikan yang menyentuh kepentingan masyarakat banyak,” saran Yusa. * har