BANDUNG BARAT, PelitaOnline, Hajatan demokrasi, yakni Pemilihan Umum Presiden dan Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) tahun 2019 baru saja rampung dilaksanakan menjelang bulan Ramadhan 1440 H. Kondisi bangsa ini, sempat terkotak-kotak dengan adanya perbedaan pilihan.
Panasnya suhu politik menjelang atau disaat pencoblosan, merupakan sebuah dinamika dari sistim demokrasi. Karena pada dasarnya, masing-masing orang memiliki perbedaan yang tidak bisa dipaksakan untuk sebuah kesamaan dalam pandangan.
Untuk menyatukan persepsi setelah pesta demokrasi usai, harus disikapi dengan bijak dan dewasa dalam berpolitik. Karena tujuan kita sebagai bangsa ini adalah sama yakni tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
“Saya tidak mau, kondisi terkotak-kotaknya masyarakat Bandung Barat akibat perbedaan politik ini berlarut-larut. Oleh sebab itu, saya mengajak masyarakat Bandung Barat untuk kembali seperti semula. Mari kita jalin kembali kebersamaan itu,” ujar Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna.
Jalinan kebersamaan tersebut sangat dibutuhkan untuk membangun daerah. Terutama untuk membangun KBB yang sesuai dengan visi misi Aspiratif, Kreatif, Unggul dan Religius (AKUR). Dalam genggaman pemerintah Aa Umbara Sutisna dan Hengki Kurniawan (Akur), KBB siap berlari melaksanakan program pembangunan melalui jargon Lumpaaat untuk mewujudkan masyarakat sejahtera.
Ungkapan bupati tersebut, tidak hanya diumbar bupati melalui kata-kata saja. Bertepatan dengan bulan Ramadhan 1440 H, bupati memprogramkan Safari Ramadhan ke sejumlah kecamatan se-KBB. Misi yang diemban, tentunya selain sebagai ajang bersliturahmi, juga merupakan salah satu upaya mendinginkan suasana pasca pesta demokrasi tersebut.
Agenda Safari Ramadhan itu, diawali dengan komunikasi interaktif antara bupati dan masyarakatnya. Komunikasi tersebut, dikemas dalam balutan nuansa Islami yang sarat dengan pesan moral. Sesekali diselingi lagu-lagu Islami yang cukup populer di telinga masyarakat sehingga komunikasinya terasa segar diantara keletihan berpuasa.
Melalui acara Nada dan Dakwah, demikian agenda komunikasi interaktif ini, bupati menyampaikan beberapa hal. Selain mengangkat isu daerah yang dikunjungi, menjabarkan visi misi program pembangunan AKUR, membawa pesan moral tentang menyangkut pentingnya bersilaturahmi serta menyerap berbagai aspirasi dari masyarakat tentang pembangunan Bandung Barat.
Dalam acara Nada dan Dakwah itupun bupati membagi-bagikan bingkisan buat duafa dan fakir miskin. Tidak sedikit pihak lain, yang ikut serta menitipkan bingkisan tersebut. “Bapak mengajak warga Bandung Barat, untuk berlomba-lomba berbuat kebaikan di bulan penuh berkah ini. Karena inilah waktu yang tepat untuk berbagi dengan orang yang membutuhkannya,”tutur orang nomor satu di KBB ini.
Selama bulan Ramadhan, rutinitas yang menyangkut keagamaan di lingkungan Pemerintah KBB diharapkan lebih ditingkatkan lagi. Kegiatan shalat duha bersama serta shalat subuh berjama’ah setiap Jum’at di Mesjid As-Shidiq, Komplek Perkantoran KBB-Ngamprah, tetap dilaksanakan. Bahkan di bulan puasa ini, aktivitasnya ditambah lagi dengan sahur bersama menjelang shalat subuh berjama’ah.
Pada intinya, seluruh kegiatan keagamaan yang diprogramkan selama bulan puasa ini bertujuan sebagai upaya meningkatkan ibadah. “Kitapun berharap perjalanan Bandung Barat dengan Jarfon Lumpaaat ini, senantiasa dalam naungan Allah SWT. Amin,” ujar bupati. (Adv)