Diujung Malam, Kala Itu Bersama Almarhum Dharma Yanto || Oleh : Listiadi Martin

WAKTU menunjukan pukul.12 malam.Dingin menjelang subuh sudah sangat terasah, namun kopi dan bungkusan rokok masih ada tersisa diatas meja.Maka obrolan kami masih berlanjut sampai diujung malam. Itulah kenangan bersama almarhum Dharma Yanto, sejenak. melintas dalam banyangan yang tidak bisa terlupakan.

Catatan kecil dari sosok pemikir besar untuk Sang Legend Saudaraku Dharmayanto Achmad. (Alm) Kerinduan, dan  rasah rindu itu, sangat membekas.Seakan kami tengah bercerita menghabiskan malam yang penuh visioner tentang Menang_menang.  Sang waktu bergulir seakan menggulung kita dengan ketertatihan yang nyaris membuat putus asa.

Ketika itu, kami nyaris tak percaya bahwa roda perubahan memang berputar. Sebagai kenangan sama-sama kita patrikan pada putera/puteri kita “Damargalih Tanjung” lahir  ditengah merintis peradaban dan “Devi Damayanty” lahir saat Menangraya terbentuk. Semua tercetus dari hati paling dalam tentang cita dan obesasi kemanusiaan Damargalih tercetus dari rasa ingin menggali Pedamaran untuk kemasyalahatan umat

Lalu Devi adalah mimpi nyata mengatarkan desa ini menjadi definitif. Saudaraku engkau telah kembali kearibaan Nya. istirahatlah dengan tenang semoga semua waktu, tenaga dan pikiranmu mengantarkan Desa Menangraya ini menjadi amal ibadah yang senantiasa mengalir. dan aku bersama petisi yang berjuang bersamamu tetaplah mematrikan namamu sebagai pahlawan dihati kami.

Selamat Hari Jadi ke 20 Desa Menangraya semoga menjadi Desa baldatun thoyibatun wal ghofururrohiim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *