BANDUNG | Pelita Online | – Sebagai buah gagasan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Jabar, bekerja sama dengan Universitas Al-Ghifari, Gubernur Jawa Barat melalui Asisten Daerah (Asda) Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Kesejahteraan Sosial Sekretariat Daerah (Sekda) Jabar, Dewi Sartika, meresmikan program “Sekolah Pemuda”, di Gedung DPD KNPI Jabar, Jalan Soekarno-Hatta No. 623, Kota Bandung, Senin (13/7/2020).
Dewi mengaku sangat mendukung program pendidikan yang digagas oleh KNPI Jabar tersebut. Terlebih, dengan menggandeng Universitas Al-Ghifari, KNPI menunjukkan semangat kolaboratif sesuai dengan visi Jabar, yakni menjadi juara lahir batin dengan inovasi dan kolaborasi.
“Ini menjadi perjuangan dalam rangka menciptakan peradaban yang lebih baik melalui pendidikan,” ujarnya.
Dewi berharap, program Sekolah Pemuda mampu meningkatkan angka rata-rata lama sekolah di Jabar yang masih ada di 8,13 tahun. Selain itu, program ini pun diharapkan mampu meningkatkan angka partisipasi masyarakat untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Selain pendidikan formal, Dewi mendorong dibangunnya penguatan kompetensi bagi para pemuda. Salah satunya, penguasaan di bidang digital. Hal tersebut penting untuk menjalani kehidupan di era revolusi industri saat ini.
Sementara itu, Ketua DPD KNPI Jabar, Rio F. Wilantara, mengatakan program Sekolah Pemuda merupakan kontribusi KNPI untuk meningkatkan pemerataan pendidikan di Jabar. Hal tersebut penting, sebab pemuda saat ini akan menghadapi bonus demografi.
“Untuk penguatan pendidikan, inilah solusinya,” paparnya.
Selain itu, menurut Rio, ada dua indikator yang akan diperjuangkan oleh KNPI di bidang pendidikan, yakni penguatan sumber daya manusia pemuda melalui pendidikan dan memberikan pengalaman kultur studi komunikasi berbahasa dengan negara luar.
“KNPI dipercaya oleh Gubernur untuk menjadi kanal distribusi magang ke luar negeri,” ungkapnya.
Sedangkan Ketua Pengurus Yayasan Al-Ghifari, Tom Maskun, menjelaskan melalui program Sekolah Pemuda, pihaknya tidak hanya menerima para pemuda untuk berkuliah di Universitas Al-Ghifari, tapi juga memberi fasilitas untuk mengembangkan kompetensi melalui balai latihan kerja yang dimiliki oleh yayasan.
:Semua lembaga di kami, insya Allah mendukung penuh. Bukan hanya menjadikan mereka sarjana, tapi juga memberi keterampilan yang lain,” tuturnya.
Ia menegaskan, pihaknya akan optimal berbagi potensi untuk membangun pendidikan di Jabar.
Ketua Program sekolah pemuda KNPI, Imam Syafei, menjelaskan ada 500 pemuda yang mengikuti program tersebut. Jumlah tersebut terbagi dari beberapa tingkat pendidikan, yakni 100 pemuda di tingkat pendidikan paket A, 100 orang pendidikan paket B, 200 pendidikan paket C, dan 100 pemuda menjadi mahasiswa Universitas Al-Ghifari yang akan berkuliah di jurusan administrasi negara dan hubungan internasional.
Para pemuda yang mengikuti Sekolah Pemuda ini, menurutnya, merupakan pemuda yang memiliki keterbatasan dalam melanjutkan pendidikan. Mulai dari ketidakmampuan ekonomi, pengangguran, dan masalah lainnya. Hasil dari program ini bukan hanya memberikan ijazah, tapi juga mendorong keterampilan para pemuda.
“Kita dorong keterampilan sesuai bidang dan keahlian,” pungkasnya.* (harie/cak)