Dampak Pandemi Virus Corona Covid-19, Target PAD Jabar Tidak Akan Tercapai

BANDUNG, | Pelita Online |  Pemerintah telah berupaya menekan pandemi Virus Vorona Disease Covid-19, yang sampai kini penyebarannya cukup masif. Hal ini tentun akan berdampak terhadap lambatnya laju perkonomian, sehingga akan berdampak  terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Awal tahun anggaran 2020, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menargetkan pendapatan APBD Jabar sekitar Rp 41, 583 triliun yang bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 25,233 triliun, dana perimbangan yang diperkirakan sebesar Rp 16,336 triliun. Pendapatan yang sah dari hal lain diperkirakan sebesar Rp 23,199 miliar.

Menurut Wakil Ketua Komisi III DPRD Jabar, H. Sugianto Nangolah, SH,MH, melihat kondisi saat ini dan beberapa hari kedepan, dimana pandemi covid-19 masih terus menyebar hampir diseluruh wilayah Jawa Barat, tentunya target yang dicanangkan Pemprov Jabar akan sulit dapat tercapai, bahkan ada kemungkinan tidak tercapai.

Kita di Komisi III DPRD Jabar tetap menjalankan tugas-tugas kedewanan ditengah masih maraknya pandemi covid-19. Bahkan barusan kita pulang dari kegiatan peninjauan kekantor pelayanan Bank bjb Cabang Sumedang dan kantor Samsat Sumedang, ujar Sugianto Nangolah kepada wartawan saat ditemui digedung DPRD Jabar, Senin (6/4-2020).

Saat Komisi III mengunjungi bjb Cabang Sumedang, pihak bjb Sumedang mengatakan bahwa sejak maraknya penyebaran covid -19 khususnya di Kabupaten Sumedang, telah terjadi penurunan drastis tingkat kunjungan dan transaksi keuangan di bjb Sumedang akibat pandemi Covid-19.

Mendengar, apa yang disampaikan oleh pihak bjb Sumedang kepada Komisi III tadi, tentunya memang dampaknya luar biasa besar dan membuat perekonomian lumpuh. Tingkat kunjungan masyarakat ke bjb menurun secara derastis, dan diperkiraan pendapatan akan menurun secara besar-besaran”, ujar Sugianto.

Usai dari kantor bjb cabang Sumedang, kita (Komisi III-red) melanjutkan kunjungan ke kantor Samsat Sumedang. Menurut pihak Samsat Sumedang, sejak merebaknya pandemi covid-19, sampai saat ini cukup banyak masyarakat para pemilik kendaraan baik roda dua atau empat/ lebih belum atau tidak membayar pajak kendaraan /PKB.

Bahkan tadi pihak Samsat Sumedang juga mengatakan, tingkat kunjungan masyarakat sejak buan Maret hingga April sekarang ke kantor Samsat Sumedang turun drastis dan kemungkinan besar pendapatan dari sektor PKB tidak akan mencapai target”, katanya

Sugianto mengatakan, kita semua tentunya berharap, agar wabah pandemi covid-19 ini segera berakhir, sehingga perekonomian Indonesia dan khususnya Jawa Barat kemabli pulih dan berkembang, berjaln normal seperti sebelum ada wabah corona.

Ia juga meminta pmerintah baik pusat maupun provinsi dalam menangani covid-19 harus berdasarkan data dan tidak menjadi konsumsi politik pencitraan.

Musibah wabah covid-19 harus ditangani serius oleh Pemerintah, baik pusat maupun daerah, bekerjalah berdasarkan data dan tidak menjadikan wabah Covid-19 ini sebagai alat pencitraan politik, tandasnya. (red).

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *