Buka Obyek Wisata, Terkendala Akses Jalan

KBB, PelitaOnline – Salah satu kendala yang menghambat peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) adalah akses jalan. Padahal KBB memiliki potensi tinggi untuk pengembangan wilayahnya melalui berbagai sector.

Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna mengatakan potensi tersebut PAD tersebut berasal dari berbagai sector antara lain pariwisata, perdagangan, pertanian, peternakan atau industri. Namun karena terkendala dengan akses jalan, pengembangannya tidak bisa optimal.

“Bukan karena tidak ada potensi. Namun akses jalan. Kalau akses sudah dibedah, potensi PAD-nya bakal terlihat dari tahun ke tahun dan signifikan,” terang Umbara di Lembang, Rabu (20/3/2019).

Salah satu potensi yang menjanjikan di Bandung Barat kata Umbara, adalah dari sector pariwisata. Pemerintah Propinsi Jawa Barat (Jabar) sendiri, sector pariwisata menjadi unggulannya. Sementara KBB, yang ia klaim sebagai gerbang Jakarta memiliki potensi wisata jumlahnya cukup banyak.

Menurut Umbara, jumlah potensi wisata di KBB yang bisa dikembangkan sekitar 36-40 tempat. Target buka akses jalan tersebut diagendakan hingga tahun 2021 untuk menunjang peningkatan sekitar 5-6 obyek wisata.

Namun Pemkab Bandung Barat akan memprioritaskan dulu Bumi Perkemahan Terlengkap di Pasir Lentud Desa Baranangsiang Kecamatan Cipongkor, Curug Malela dan Panenjoan Cibedug Kecamatan Rongga, Pusat Kuliner miniature Puncak di Desa Bunijaya Kecamatan Gununghalu, tangsi yang dibuatkan glamping di Gunung Buninagara.

Ia juga menegaskan, secara bertahap pemerintahan Aa Umbara Sutisna-Hengki Kurniawan (Akur), akan membuka potensi wisata tersebut hingga menghasilkan PAD dan menjawab berbagai persoalan yang di masyarakat.

“Masalah pengangguran, masalah kemiskinan dan berbagai masalah lainnya bisa selesai ketika Pemkab Bandung Barat mengurusi pariwisata. Dengan catatan,  semua dinas bekerjasama,” tuturnya.

Untuk mengerjakan semua itu, Umbara menyadari masih terkendala dengan anggaran. Ia berharap baik Pemprop Jabar, maupun pemerintah pusat bisa membantu anggarannya. Bantuan dari Pemprop Jabar yang sebelumnya hanya dikisaran Rp70 miliar lebih tersebut, bisa dinaikan lagi.

“Daerah kita (KBB) sangat menjanjikan untuk dikembangkan potensi wisatanya. Bahkan bisa disebut KBB ini sebagai gerbangnya Jakarta. Makanya kalau akses jalan dibuka, akan tercapai juga Bandung Barat Bersih, Bandung Barat Caang dan Bandung Barat Bahagia,” tutur Umbara.

Keseriusan Pemkab Bandung Barat untuk mengelola tempat wisata tersebut akan dibuktikan dengan langkah nyata. Pemkab akan menyerahkan pengelolaannya ke perusahaan-perusahaan daerah. “Tidak menutup kemungkinan kita bentuk enam perusahaan daerah untuk memaksimalkan pengelolaanya,” terangnya. (Hens)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *