Anies-Muhaimin Sapa Ulama di Jawa Barat: Hubbul Wathon Minal Iman Pilar Persatuan”

BANDUNG,||Pelita Online||-Hari ini, Jumat (15/9/2023), pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, dalam Pilpres 2024, dijadwalkan menghadiri Halaqoh Ajengan dan Habaib di Hotel Grand Sunshine, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Ketua DPC PKB Karawang, Rahmat Hidayat Djati, menyebut acara ini dihadiri oleh ratusan ulama dan habaib dari 27 kota kabupaten di Jawa Barat. “Ratusan perwakilan ajengan sepuh, ajengan anom (muda), dan habaib, menghadiri acara ini,” ujarnya di Hotel Grand Sunshine, Jumat (15/9/2023)

Kang Toleng, sapaan akrab Ketua DPC PKB Karawang yang juga menjabat Ketua Komisi II DPRD Jawa Barat, KH. Adnan Anwar akan memaparkan materi sejarah Ke-Islaman dan Ke-Indonesiaan. KH. Abdul Mun’im DZ, juga akan memaparkan materi seputar Aswaja: Amaliah, Fiqrah, dan Harokah.

Peran ulama dan habaib, lanjut Kang Toleng, dalam menjaga persatuan dalam bingkai ke Indonesiaan melalui spirit ke Islaman sangat penting. “Agama dan rasa nasionalisme saling menguatkan dimana kita mengenal Hubbul Wathon Minal Iman, artinya cinta tanah air, sebagian dari iman,” ujarnya.

“Spirit yang dijaga oleh para kiai oleh para ulama ini terbukti menjaga persatuan antar anak bangsa tanpa melihat latar belakang SARA,” ujarnya, “Anies-Muhaimin dianggap membawa spirit Hubbul Wathon Minnal Iman sebagai pilar persatuan yang memperkuat semangat kebangsaan dan ke-Islaman di Indonesia,” pungkasnya.

Disana, Kang Toleng didampingi Ust. Joko Tirto Raharjo (Persis Karawang), Ust. Irwan Taufik (Aspika Karawang), Ust. Eko Ruslamsyah (Aspika Karawang), KH. Ayip Bunyamin (Ponpes Al Munawwar), Kyai Hasanudin (Madrosah Thoriqoh Qodiriyah Naqsyabandiyah), KH Makmuri Masrur (Ponpes Baitul Ma’Mur), KH. Sulaeman (Al Jabar Karawang), KH. Otong Supriatna (Ponpes Darul Amal), KH. Hadi Nur Kholik (Ponpes Barukatul Kodiri) dan KH. Ikhyanudin (Ponpes Al Mukhlisin).

Kang Toleng menyebut Anies-Muhaimin juga menjaga martabat NU dan PKB. ” Harus satu gerakan, satu paham menjaga NU dan PKB. Majunya Gus Muhaimin mewakili mandat muktamar, dan jadi momentum penting bagi para anggota NU. Hasil istikharah para kyai menunjukkan bahwa ini adalah kesempatan emas bagi NU untuk memiliki presiden dan wakil presiden, untuk menjaga Ahlu Sunnah Wal Jamaah.” Pungkasnya.(pier)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *