BANDUNG BARAT, PelitaOnline-Badan Kepegawaian dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mengisyaratkan jika tenaga Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja ( PPPK atau P3K) untuk ditempatkan di wilayah setempat pada tahun ini gagal dibuka. Padahal, BKPSDM KBB mengajukan pada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) untuk tenaga P3K tersebut, jauh lebih banyak dibanding dengan pengajuan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS).
“Untuk tenaga P3K dan CPNS tahun 2019 yang kita ajukan 350 orang, rasionalisasinya sesuai dengan ASN (Aparatur Sipil Negara) pensiun. Bahkan untuk P3K 70 persennya,” ujar Kasubid Pengadaan dan Mutasi Pegawai BKPSDM KBB Faisal Firdaus, Rabu (30/10/2019) di Ngamprah.
Namun Kemenpan, hanya memberikan formasi untuk penerimaan CPNS saja sebanyak 318 pegawai. Sementara untuk tenaga P3K-nya tidak disetujui.
Itupun kata Faisal, formasi yang bisa diseleksikan oleh Pemkab Bandung Barat hanya 316. Dua formasi tidak bisa dilaksanakan karena untuk tenaga fungsional asesor belum dipersiapkan.
Dijelaskan Faisal, formasi 316 untuk CPNS 2019 tersebut masing-masing untuk tenaga kesehatan 86 orang, tenaga teknis 86 orang dan 144 tenaga guru. “Jumlah formasi untuk guru memang lebih banyak, sesuai dengan program Mempan yang memprioritaskan tenaga guru honorer. Dari 100.000 lowongan se-Indonesia, paling banyak formasinya untuk guru,” tutur Faisal.
Ia juga menambahkan, formasi tenaga teknis di KBB diantaranya pengelola analis untuk ditempatkan di 14 kecamatan. Untuk pembukaan CPNS tahun 2019 tersebut sesuai dengan informasi dari Kemenpan akan dibuka mulai 11 November 2019.”Untuk teknisnya lebih lanjut, kita masih menunggu informasi dari Kemenpan,” tuturnya.
Terkait minat masyarakat terhadap CPNS tersebut, Rizal memprediksi masih cukup tinggi. CPNS tahun sebelumnya saja pelamar di KBB mencapai 7.315 orang dengan lolos seleksi administrasi 4.500 orang. “Kalau yang keterimanya sih cuma 262 orang,” pungkasnya. (Nie)