Bandung, PelitaOnline – Hiruk pikuk kampanye yang sebentar lagi berakhir, harus segera didinginkan dengan naras-narasi persaudaraan, dan persatuan, bahwa kontestasi ini bukan saling menghancurkan tapi dalam satu rumah besar Indonesia ini bersaudara.
Muhammad Zainul Majdi atau yang akrab di sapa Tuan Guru Bajang (TGB) mengatakan hal tersebut diatas usai memberikan materi dakwah damai bertajuk ‘Berani Lawan Hoak’ di Masjid Pusdai Jl Diponegoro, Bandung, Kamis, 11 April 2019.
“Materi-materi, yang perlu kita perbanyak hadirkan ditengah masyarakat, penting untuk meletakan persoalan persaudaraan di atas perbedaan pilihan calon presiden atau calon partai atau calon legislatif,” katanya.
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) periode 2008-2018 menambahkan langkah pendinginan harus dilakukan karena ekspos terhadap Capres dan Cawapres juga sudah cukup masih dilakukan, dengan segala aspek, dan seluruh dimensinya.
“Nah sekarang kita perlu untuk membangun narasi persaudaraan persatuan bahwa kontestasi ini bukan saling menghancurkan tapi dalam satu rumah besar Indonesia,” jelasnya.
Ketua DKM Pusdai Choirul Anam mengatakan diadakannya kegiatan ini dimaksudkan agar umat semakin memahami bahwa Islam itu rahmatan lil alamin, islam yang moderat, islam yang sangat toleran.
“Menjelang pemilihan presiden ini, seolah-olah, mau tidak mau, umat ini sudah terkotak-kotak, seharusnya konstelasi politik ini tidak akan merusak ukhuwah islamia, tidak akan merusak ukhuwan wathoniah,” katanya.
Selain itu, Choirul Anam mengajak warga pada Rabu 17 April 2019, datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menyalurkan hak pilihnya, agar partisipasi pemilih semakin meningkat. Jomikar