Mutiara Langit || Catatan : Abah Sholeh Kartasaputra

Al Quran, manusia, dan alam semesta serta isinya merupakan mukjizat dari Allah SWT yang masing – masing mempunyai peran
mencakup pada unsur Agama, Iman, Ibadah, akhlak, muamalah, bekerja, berusaha ,  kemaslahatan dan sebagainya.

Manusia sebagai khalifah dimuka bumi wajib mengimani  melaksanakan, tunduk dan patuh serta berkewajiban *membumikam* isi Al Quran termasuk memahami simbolik, tanda-tanda  meliputi  ” surah, ayat, juz , ‘Ain, angka, hurup ” dan sebagainya dalam hidup dan kehidupan sehari – hari. Sebab Al Quran dan simbol  memiliki ilmu dan kedalaman  keilmuan yang sangat luas dan intelektualitas yang maha hebat.

Simbolik atau tanda – tanda itu tidak mungkin tidak memiliki makna dan manfaat untuk manusia dan alam raya serta isinya. Pada intinya kita , melihat dan membaca Al Quran sebenarnya *kita sedang berdialog dengan Allah SWT*

Mutiara Langit menjadi sangat indah dan mempesona manusia dan alam raya dan isinya. Sebab manusia berusaha untuk selalu membumikan Kitab Suci Al Quran dalam hidup dan kehidupan sehari – hari , untuk menuju pintu menuju keberkahan, menuju  ukhuwah Islamiyah, keimanan dan ketakwaan, pintu meyakini kekuasaan dan keagungan Allah SWT dan pintu memahami keberagamaan seperti penjelasan QS. Al Hujurat,19 : 13.
Mutiara Langit, ketika hamba pada
setiap waktu  memohon  kepada Allah SWT tentang perilaku ” kesombongan, tentang kesabaran dan tentang ujian dan musibah ?.”

Demikian dengan  nafas dan rintihan jiwa manusia berucap Yaa Allah SWT ijin kanlah hamba memohon kepada MU ambilah kesombonganku. Allah SWT pastinya menjawab tidak. Sebab bukan AKU yang mengambil, tapi kamu sendiri yang harus menyerahkaannya ” Maka masuklah ke pintu – pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya pasti itu seburuk – buruk tempat orang yang menyombongkan diri “(QS.16 : 29).

” Agar kamu tidak berrsedih hati terhadap apa yang luput dari kamu dan tidak pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan – NYA kepadamu. Dan Allah tidak menyukai orang – orang yang sombong dan membangakan diri ” (QS.57: 23).

Selanjutnya mamusia memohon : Yaa Alloh SWT tolong berilah kesabaran kepadaku. Pastinya  Alloh SWT menjawab tidak. Sebab kesabaran diperoleh dari ketabahan dalam menghadapi cobaan. AKU tidak memberikan kesabaran, kamu harus meraihnya sendiri.
” Dan mohonlah pertolongan kepada Alloh SWT dengan sabar dan sholat. Dan sholat itu sesungguhnya berat, kecuali bagi orang – orang yang khusyuk”(QS. 2: 45). ” Dan KAMI akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah – buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang – orang yang sabar “(QS.2: 155). ” Yaitu orang – orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata ” Inna lillahi wa innaa ilaihi roji’un  (sesungguhnya kami milik Alloh dan kepada NYA-lah kami kembali)” (QS.2:156).

” Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya dan mereka itulah orang- orang yang mendapat petunjuk”
(QS. 2: 157).
Mutiata Langit, secara logica dan akal sehat, segala sesuatu justru manusia itu sendiri yang harus menentukan dan mengadakan perubahan dirinya . Manusia tidak boleh sombong = takabur= angkuh sebab : Alloh SWT memberikan peringatan agar manusia wajib sabar dan wajib mendirikan sholat.Pasti Alloh SWT akan

memberikan petunjuk dan jalan keluar bagi manusia yang mendirikan shalat dan sabar
dalam menerimanya , selalu semangat dan selalu berusaha dan bekerja keras .untuk meraihnya. Manusia sendiri yang harus merubah dirinya sendiri
” Sesungguhnya Alloh tidak akan mengubah/merubah keadaan sesuatu kaum (manusia = hamba), sebelum mereka / kaumnya atau  manusianya  mengubah keadaanya “( QS. Ar – Rad , 13 : 11)

Barangkali ada hubungan juga
kehidupan seekor laba – laba atau lancah yang dapat dijadikan contoh bagi manusia . Alloh Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَا لَّذِيْنَ جَاهَدُوْا فِيْنَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا  ۗ وَاِ نَّ اللّٰهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِيْنَ
Wallaziina jaahaduu fiinaa lanahdiyannahum subulanaa, wa innalloha lama’al-muhsiniin
Artinya : ” Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami. Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh, Allah beserta orang- orang yang berbuat baik.”

(QS. Al – Ankabut, 29 ayat 69)
Hebat binatang laba – laba ( Al – Ankabut = lancah membuat sarang/ rumah sendiri
(materialnya dari perutnya)
berjuang untuk hidup dirumah/ sarang yang mudah rusak, putus dan hancur di terpa angin dan ulah manusia. Tetapi laba (*lancah*) tetap tegar dan bersemangat untuk mempertahankan hidup dan kehidupannya. *Hebat kamu LANCAH = LABA – LABA = AL – ANKABUT* mandiri, sabar dan tabah dalam menjalankan hidup.

Wallah ‘alam bi – ashawab
Sumber :
1. Perpustakaan Keluargap
2. Dari berbagai sumber
*Edisi Revisi*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *