BANDUNG, PelitaOnline – Halal bi Halal merupakan agenda tahunan, yang selalu menyenangkan bagi semua. Tidak hanya siraman rohaniya saja, tetapi juga hidangan dan silaturahimnya sangat berkesan, menyenangkan dan mengesankan.
Maka tradisi Halal bi Halal selalu dinantikan oleh semua. Baik di lembaga pemerintahaan, organisasi keagamaan, atau dilingkungan RT/RW. Halal bihalal seakan menjadi kegiatan rutin, maka kita merasa perlu memaknai halal bi halal tahun ini dengan lebih baik. Demikian disampaikan, Ustazd Taufik Rahman, ketika memberikan tausyiahnya pada saat kegiatan Halal bihalal di Masjid Alkautsar RW 10 Perumahan Riung Bandung Minggu (15/6).
Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Rancasari ini, momen halal bihalal, bukanlah semata-mata bertujuan untuk saling maaf memaafkan saja. Sesungguhnya lebih dari pada itu. Ada tujuan penting dari pada itu, yakni, cinta semua harus didasari dengan cinta. Cinta kebersamaan, cinta lingkungan, dan cinta saling menjaga satu sama lain.
Oleh karenanya, memintalah maaf, sebelum orang lain memberi maaf kepada kita. Insya Allah, ada cinta yang tumbuh dalam sanubari kita, papar Ketua Yayasan Pesantren Habiburrahman ini.
Sementara Deni Slamet Riadi, Ketua DKM Masjid Alkautsar, juga merangkap sebagai Ketua RW 10, dan Ketua Yayasan Alkausar, dalam kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada seluruh jamaha masjid alkautsar dan warga RW 10, wabil khusus kepada ibu-ibu Majelis Taklim atas kerjasamanya terutama dalam memakmurkan masjid.
Dikatakannya, rasa bangga terlihat atas kekompakan dan kebersamaan warga masyarakat RW 10 dalam membangun lingkungan. Banyak program lingkungan dan keagamaan di RW 10, berjalan dengan baik. Magrib mengaji sebagai ikon program keagamaan yang sampai saat ini telah banyak menelorkan bapak bapak dan ibu usia lansia yang hapal alquran,”ungkap Ustazd RW ini. red.