KUNINGAN | Pelita Online | Sebagainana diketahui Jalan Lingkar Timur Kuningan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, Tahun Anggaran 2020 sempat terhenti. Namun, sekarang ini pekerjaannya kembali dilanjutkan, oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direkrorat Jendral Bina Marga.
Proyek yang dialokasikan sebesar Rp 88,5 miliar bersumber dana dari APBN tersebut, pengerjaannya yang dilaksanakan PT. Seneca Indonesia dengan tanggal kontrak 16 Desember 2019 lalu, dan rencana PHO pada bulan Desember 2020 kedepan, capaian progresnya cukup signifikan, sampai saat ini diketahui mencapai 8,9%.
Terkait pekerjaan fisik yang ditangani, sesuai kontrak, PT. Seneca Indonesia menangani total panjang 7,221 kilometer yang terdiri dari pemadatan tanah dan agregat sepanjang 7,171 kilometer dan untuk pengaspalan hotmix sepanjang 7,221 kilometer termasuk (hotmix) satu buah jembatan sepanjang 50 meter.
Sebagaimana diketahui, sehubungan dengan kondisi bidang garapan sekarang ini merupakan pembukaan jalan baru, maka dikatakan pihak dari PT. Seneca Indonesia perlu penanganan dengan kajian teknis khusus. Diantaranya dengan sistem “cut and fill”.
Sementara menyiasati tingginya curah hujan, dan menantangnya kondisi lokasi yang ada, maka pihak PT. Seneca Indonesia telah menyiapkan beberapa strategi dalam pelaksanaannya.
Diantaranya, menyiasati waktu dengan membagi dua shiff kerja, menambah alat-alat kerja yang dibutuhkan, dan juga yang tak kalah penting guna memudahkan pekerjaan pihaknya membuat saluran-saluran kecil untuk mengalirkan air keluar dari lokasi pekerjaan.
Pada kesempatan yang sama, Arif Budiman selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 4 Pada Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah III Provinsi Jawa Barat mengatakan, secara teknis, metode kerja yang dilaksanakan pihak kontraktor pelaksana dalam hal ini PT. Seneca Indonesia sudah sangat tepat.
Hanya saja, untuk lebih memudahkan kerja perlu adanya jalan kerja yang memakai batu kapur, dan ini sudah direncanakan seraya menambahkan kalau untuk penanganan daerah sawah akan ditangani dengan sistem teknologi yang berbahan geotexstil. (ToM)